Perayaan tahun baru China atau Imlek identik dengan makanan yang sarat makna. Ternyata beberapa makanan yang tak boleh absen ini punya filosofi mendalam.
Kental dengan kebudayaan, perayaan Imlek begitu sarat makna. Mulai dari tanggal dilaksanakan, upacara, hingga makanan-makanan yang wajib disajikan sekalipun bukan tanpa alasan.
Ada kepercayaan dari orang China yang meyakini setiap makanan memiliki makna secara khusus. Berbagai doa dan harapan baik dituangkan melalui susunan makanan yang disuguhkan untuk dinikmati saat Imlek.
Saking banyaknya permintaan, makanan-makanan khas Imlek ini tak pernah sepi meramaikan pasar-pasar di pecinan. Mulai dari buah-buahan hingga ikan memiliki harapan tertentu.
Berikut ini 5 makanan khas Imlek yang sarat makna melansir History:
1. Jeruk
Pada kepercayaan China, saat Imlek mengonsumsi buah-buahan terutama berbagai varian jeruk sangat diutamakan. Buah jeruk dilambangkan sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.
Jeruk yang dalam bahasa China disebut “jú” bermakna keberuntungan atau kebaikan. Begitu pula jeruk Bali yang disebut “youzi” memiliki arti melimpah dan kecukupan.
Ternyata tradisi menyajikan jeruk sudah dilakukan sejak Dinasti Qing. Namun di masa lampau maksudnya ialah mengusir hantu menjauh dari anak-anak di rumah saat perayaan Imlek.
2. Dumpling
Walaupun ada banyak jenis dumpling di dunia, tetapi dumpling selalu paling identik dengan China. Terutama saat perayaan Imlek, makanan ini wajib untuk disajikan dan disantap bersama keluarga.
Dumpling atau jiaozi menurut legenda pertama kali dibuat oleh Zhang Zhongjing yang dianggap sebagai ahli pengobatan. Pada masanya dumpling yang berbentuk seperti kantung dikonsumsi bagi orang-orang yang mengalami serangan dingin.
BBC mencatat bahwa penyebutan jiazo memiliki kesamaan fonetik dengan makna perubahan dari yang lama ke yang baru. Sehingga hidangan ini menjadi simbol kekayaan dan kemakmuran.
3. Ikan
Bagi kepercayaan orang Chinese, ikan memiliki makna yang begitu besar. Ikan dalam bahasa China disebut sebagai ‘yu’ yang memiliki fonetik sama dengan melimpah.
Sehingga kepercayaan untuk menyajikannya sendiri dikatakan bahwa ikan tak boleh dipotong. Hal ini terbukti dengan penyajian satu ekor ikan utuh yangakan ditemukan ketika menyambangi restoran China.
Untuk menyantapnya sendiri tubuh ikan yang sudah dimakan habis dagingnya tak boleh dibalik. Melainkan diangkat bagian tulang tengahnya untuk menikmati daging ikan pada tubuh bagian bawah.
4. Beras ketan
Hampir semua hidangan saat perayaan Imlek akan didominasi oleh beras dan berat ketan. Beras ketan yang lengket dibuat dalam berbagai jenis hidangan dan rasa.
Lengketnya beras ketan diharap menguatkan hubungan keluarga dan orang-orang terdekat. Rasanya yang seringkali dihidangkan dengan manis juga sebagai simbol hubungan yang manis dan harmonis sepanjang tahun.
Kepercayaan ini disebutkan sudah berlangsung sejak masa Dinasti Tang dengan menyebut beras ketan sebagai yuanxiao atau tangyuan. Selain disajikan sebagai beras ketan biasanya bahan ini juga diolah untuk menjadi tepung bahan baku kue.
5. Sayuran hijau
Jika melihat pada hidangan China, secara sekilas pasti akan dilengkapi dengan sayuran hijau. Berbagai jenis sayuran hijau baik sebagai campuran atau dimasak dengan sendirinya paling sering disajikan.
Saat Imlek ternyata sayuran hijau juga tak boleh dilupakan. Ada kepercayaan bahwa bayam, lettuce, pakcoy, dan banyak sayuran hijau lain sebagai lambang pembawa keberuntungan.
Selain di China, di negara seperti Vietnam dan Korea sayuran hijau bahkan selalu ada hampir di seluruh hidangannya. Seperti spring roll, salad, atau pelengkap barbecue saat merayakan Imlek bersama keluarga, dilansir dari situs resmi detikco.id
