Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) turun pada perdagangan hari ini. Koreksi yang senada dengan harga emas dunia.
Pada Rabu (13/11/2024), emas Antam dibanderol Rp 1.477.000/gram. Turun Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.328.000/gram. Berkurang Rp 8.000 dari posisi kemarin, dilansir dari situs resmi bloombarg.co.id
“Emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya selama kemasan tidak rusak. Dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association), emas batangan ANTAM LM diakui secara global dengan harga jual kembali (buyback) mengikuti pergerakan harga emas dunia. Harga jual kembali adalah sama untuk semua pecahan dan tahun produksi,” sebut keterangan di situs Logam Mulia.
Perkembangan harga emas dunia menyebabkan emas Antam melemah. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.597,92/troy ons. Berkurang 0,99% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terendah sejak 20 September atau hampir 2 bulan terakhir.
Harga emas pun sudah turun 3 hari beruntun. Selama 3 hari tersebut, harga terpangkas 4,09%.
Dalam sepekan terakhir, harga emas amblas 5,38% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga berkurang 1,94%.
Apresiasi kurs dolar AS menjadi sentimen negatif bagi harga emas. Sebab, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS.
Penguatan dolar AS membuat emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas berkurang, harga pun mengikuti.
Ya, dolar AS memang sedang perkasa. Kemarin, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama) naik 0,46% ke 105,95. Ini menjadi yang tertinggi sejak 26 Juni atau sekira hampir 5 bulan terakhir.
Keterpilihan Donald Trump sebagai Presiden AS menjadi obat kuat bagi mata uang Negeri Paman Sam. Semasa kampanye, Trump berulang kali menegaskan komitmennya untuk membuat dolar AS kembali kuat, strong dollar.
Selain itu, Trump juga dikenal dengan kebijakan luar negeri yang agresif dengan menerapkan kenaikan bea masuk atas impor dari berbagai negara. Ini akan membuat harga barang dan jasa secara umum akan naik, inflasi akan melejit.
Jika kebijakan itu dilakukan dan inflasi meninggi, maka akan menjadi sulit bagi bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga. Target inflasi 2% yang dicanangkan The Fed bisa jadi terancam.
Sedangkan emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan kurang menguntungkan saat suku bunga masih tinggi.