Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo buka suara soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, di era Presiden Prabowo Subianto. Dody mengatakan pembangunan IKN tahun depan tidak akan secepat sebelumnya.
Pemicunya adalah keterbatasan anggaran dan fokus pada swasembada pangan dan ketahanan energi.
Alhasil, menurut Dody, pembangunan IKN tidak bisa 100% sesuai jadwal atau on track dan tidak secepat dulu. Sebab, pemerintah saat ini punya fokus yang lebih besar yakni swasembada pangan dan ketahanan energi.
“On track 100% (pembangunan) ya pasti nggak lah, kan duitnya kan terbatas. Lagi-lagi kami semua lagi cari-cari duit bagaimana. Kalau ada yang mau bangunnya ya kita dengan senang hati gitu,” ujar Dody di Kantor Kementerian PU Jakarta Selatan, Jumat malam (6/12/2024).
“Pengaruh lambat sekali ya nggak. Tapi mungkin sekadar mundur-mundur dikit lah (target penyelesaian). Prioritasnya aja mungkin (yang sedikit berubah),” sambung Dody.
Meski demikian, Kementerian PU berupaya menyelesaikan pembangunan IKN. Adapun arahan Prabowo sendiri saat ini prioritas pembangunan lebih kepada penyelesaian infrastruktur legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
“Targetnya Pak Prabowo itu 17 Agustus 2028 itu sudah berkantor di sana. Selambatnya 17 Agustus 2029,” kata dia.
Sebagai informasi, sebelumnya Dody pernah menyatakan ada kemungkinan proses pembangunan IKN tidak secepat era sebelymnya. Hal ini seiring dengan fokus pemerintah Prabowo menggenjot swasembada pangan hingga ketahanan energi.
“Dari hasil diskusi dengan Pak Presiden (Prabowo) dalam beberapa kesempatan, untuk IKN tetap akan kita teruskan, tapi mungkin kecepatannya tidak seperti dulu,” kata Dody dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (20 /10/2024).
Dody mengatakan, muncul kekhawatiran dari Prabowo bahwa perang akan semakin memanas tatkala Indonesia belum swasembada pangan. Apabila kondisi itu terjadi di saat Indonesia masih menggantungkan sejumlah komoditas pangan ke impor, RI akan mengalami kesulitan.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menepis adanya kemungkinan perlambatan tersebut. Menurutnya, justru Prabowo yang meminta agar IKN bisa dibangun lebih cepat dan bisa selesai dalam 3-4 tahun ke depan.
“Oh nggak (diperlambat), justru dia minta selesai 3-4 tahun,” tegas Basuki saat usai dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Bagi Basuki, bila pekerjaan sudah ada programnya yang jelas dan anggarannya pun sudah dikucurkan buat apa pekerjaan diperlambat. Dia mengatakan semua hal akan dia kerjakan di ibu kota baru tanpa perlu diperlambat.
Targetnya, lembaga yudikatif dan legislatif bisa selesai pada tahun 2028 atau baru 4 tahun dari sekarang. Semua ekosistemnya juga disiapkan mulai dari perumahan hingga perumahan.
Dilansir dari situs resmi detik.co.id