Nasib tragis menimpa seorang pria berinisial J, yang merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati dan Wabup Sampang, Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakti). Ia tewas dibacok sekelompok orang.
Kejadian ini berlangsung di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang pada Minggu (17/11/2024). Kasus pengeroyokan oleh sekelompok orang ini diduga karena motif politik, sebab insiden berdarah itu terjadi usai Cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.
Haji Idi, sapaan akrab Cabup Slamet Junaidi membeberkan detik-detik kejadian yang berlangsung menegangkan tersebut. Ada kurang lebih 100 orang membawa celurit
“Kejadiannya itu saya bersama rombongan, saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang, bawa celurit, pedang,” ujar Haji Idi kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).
Lantaran dihadang, Haji Idi kemudian diarahkan orang setempat untuk memakai jalur lain. Di jalur lain itu, kata Haji Idi, dirinya juga dihalang-halangi menggunakan gorong-gorong, tapi bisa dipinggirkan dan akhirnya melaju ke luar desa.
“Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J,” bebernya.
Haji Idi mengaku sempat dikenalkan kiai tersebut pada J. Ia merupakan warga Pamekasan yang menikah dengan warga Desa Ketapang Laok.
“Di rumah Kiai Mualim, kebetulan yang punya rumah itu kan Kyai Mualim. Waktu itu saya dikenalkan sama Kiai Mualim, ‘ini saksi dari grup saya. Ini ketua kordes. Dikenalkan’. Kita kenalan semuanya. Dia pegawai PLN. Orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun,” sambungnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie mewakili Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono mengaku belum dapat membeberkan motif penganiayaan ini. Ia menyebut, peristiwa itu terjadi di halaman rumah di Desa Ketapang Laok, Minggu (17/11/2024).
Menurut Dedy, korban dikeroyok oleh sejumlah orang menggunakan senjata tajam hingga membuatnya terluka dan tewas. Namun, polisi belum bisa memberikan keterangan terkait permasalahan yang menyebabkan pembacokan tersebut karena masih dilakukan pendalaman
“Dengan pelaku lebih dari satu yang diduga menggunakan senjata tajam sejenis celurit, namun untuk permasalahannya masih pendalaman dari penyidik,” kata Dedy kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).
“Saat ini rekan-rekan dari Polres Sampang sedang berupaya untuk melakukan upaya pengungkapan terhadap peristiwa tersebut,” imbuhnya.
Dedy menegaskan, peristiwa terus ditindaklanjuti dan tengah dalam proses penyelidikan. Sebagai tindak lanjut peristiwa tersebut, polisi telah membuat laporan model A dan melakukan autopsi.
“Kami juga memberikan pemahaman kepada keluarga untuk melakukan autopsi dan pihak keluarga menyetujui atas korban untuk dilakukan autopsi,” terangnya.
Sementara itu, untuk keterangan lebih lanjut terkait kondisi luka yang menyebabkan korban meninggal, polisi meminta menunggu hasil autopsi dan hasil pemeriksaan tim penyidik Polres Sampang.
“Terkait luka-luka yang menimpa korban kita tunggu hasil autopsi, serta keterangan lainnya kita menunggu hasil pemeriksaan teman-teman penyidik Polres Sampang,” tandasnya.
Diketahui, Pilbup Sampang 2024 akan digelar pada 27 November 2024 di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan pada 14 kecamatan.
Ada dua pasangan calon yang berkontestasi, yakni K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) nomor urut 2.
Pasangan Mandat diusung delapan partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Jimat Sakteh diusung enam partai politik, yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda.