Sebuah momen dramatis dan penuh ketegangan mewarnai pengumuman hasil seleksi Calon Siswa (Casis) Tamtama TNI Angkatan Darat (AD) di salah satu daerah. Video yang memperlihatkan kericuhan tersebut menjadi viral di media sosial, menunjukkan reaksi emosional ratusan casis yang dinyatakan tidak lulus.
Rekaman video yang diunggah di platform seperti TikTok, salah satunya oleh akun @_qiancheng, memperlihatkan suasana yang memanas di lokasi pengumuman. Dalam keterangan video yang beredar, disebutkan bahwa ratusan casis Tamtama TNI AD memprotes hasil seleksi dan memicu kerusuhan setelah dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk lolos.
Diduga kuat, ketidaksesuaian hasil dengan harapan para casis menjadi pemicu utama kericuhan tersebut. Reaksi emosional yang tak terkendali dari sejumlah casis membuat situasi di lapangan menjadi tidak kondusif.
Kekecewaan casis yang merasa telah mengikuti seluruh tahapan seleksi namun dinyatakan tidak lulus. Sejumlah casis dilaporkan bereaksi secara emosional, memicu kericuhan dan protes di lokasi pengumuman.
Video tersebut disertai narasi yang menyebutkan “DINYATAKAN TIDAK LULUS, RATUSAN CASIS TAMTAMA TNI AD PROTES DAN RUSUH,” yang menarik perhatian publik.
Insiden protes casis yang gagal seleksi TNI AD ternyata bukan kali pertama terjadi. Beberapa kejadian serupa di masa lalu juga sempat menarik perhatian nasional:
Manokwari, Papua Barat (Oktober 2022): Sejumlah casis Tamtama TNI AD yang gagal seleksi di Kodam XVIII Kasuari sempat memblokade jalan dan melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk protes. Pihak Kodam saat itu menyayangkan aksi tersebut dan menegaskan bahwa proses seleksi memiliki kuota terbatas dan sudah melalui mekanisme yang ada.
Kupang, NTT (Juni 2025): Protes juga pernah dilayangkan oleh orang tua casis Tamtama dan Bintara TNI AD di Makorem 161/Wira Sakti. Mereka mempertanyakan transparansi hasil seleksi. Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti kala itu, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, memastikan bahwa proses seleksi sudah transparan 1.000% dan berdasarkan perankingan yang tercatat di komputer.
Merespons berbagai insiden protes terkait hasil seleksi, pihak TNI AD secara umum selalu menekankan bahwa proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan, objektif, dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Mereka menegaskan bahwa yang lolos adalah calon-calon yang benar-benar memenuhi kualifikasi dan persyaratan fisik, mental, serta administrasi yang ketat.
Publik kini menantikan pernyataan resmi dari pihak terkait, khususnya di lokasi kejadian video viral terbaru ini, untuk mengklarifikasi pemicu pasti dari kericuhan tersebut dan langkah-langkah yang diambil untuk meredam situasi. dilansir dari situs resmi lambe turah co.id