.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan tidak akan mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Indonesia. Hal ini menyusul insiden diskriminasi atau xenophobia yang dilakukan oknum suporter saat laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga antara Indonesia vs Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI Arya Sinulingga, mengatakan bahwa Indonesia telah terbukti melakukan tindakan diskriminatif. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada dasar bagi PSSI untuk melakukan banding terhadap sanksi yang diberikan oleh FIFA.
“Enggak (ajukan banding sanksi FIFA). Kita memang terbukti melakukan xenophobia, diskriminasi. Mau dibilang apa lagi?” kata Arya kepada Beritasatu.com melalui pesan daring, Senin (12/5/2025).
Arya menyebut FIFA cukup adil dalam memberikan sanksi. Selain denda sebesar Rp 400 juta, Indonesia juga mendapat pengurangan jumlah penonton saat menjamu China pada 5 Juni 2025 mendatang. Namun, FIFA memberikan keringanan dengan syarat bahwa kursi di tribun utara dan selatan dapat diisi oleh komunitas anti-diskriminasi, keluarga, pelajar, atau perempuan.
“FIFA juga memberikan solusi. Boleh diisi (tribun yang dikenai sanksi), tapi harus dengan komunitas yang sesuai, seperti keluarga atau kelompok anti-diskriminasi. Dan mereka harus membawa spanduk anti-diskriminasi,” jelas Arya.
Menurutnya, sikap FIFA tersebut menunjukkan pentingnya nilai-nilai fair play dalam sepak bola. Arya juga mengimbau para pendukung Timnas Indonesia untuk bersikap sportif dan menerima konsekuensi atas ulah segelintir oknum.
“Dalam sepak bola itu fair play dijunjung tinggi. Kita enggak boleh melakukan pelanggaran. Kalau ada salah, ya harus terima,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, PSSI saat ini sedang menyusun rencana kampanye melawan segala bentuk diskriminasi dalam dunia sepak bola Indonesia. Harapannya setelah sanksi FIFA ini, tindakan edukatif ini dapat memberi efek jera dan membangun budaya suporter yang lebih positif. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.