Kekalahan telak PSIS Semarang dari Bali United dengan skor 0-4 pada pekan ke-31 Liga 1 musim 2024/2025 memicu kemarahan ratusan suporter yang datang langsung ke Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Para pendukung PSIS menilai manajemen tim tak kunjung berbenah dan berpotensi membawa klub turun kasta ke Liga 2.
Kekecewaan suporter memuncak setelah dua gol bunuh diri yang dicetak oleh Joao Ferrari pada babak pertama dan Ridho Syuhada pada awal babak kedua. Mereka kemudian meneriakkan tuntutan keras kepada manajemen dari tribun selatan stadion.
Beberapa suporter bahkan sempat memanjat pagar pembatas antara tribun ekonomi dan VIP sebagai bentuk protes. Salah satu suporter bernama Roby menyampaikan rasa kecewanya.
“Kecewa banget karena tidak ada perubahan. Pokoknya kami kecewa dengan manajemen,” ujarnya.
Asisten pelatih PSIS Muhammad Ridwan, menyadari kekecewaan para pendukung dan menyampaikan permintaan maaf atas hasil buruk tersebut.
“Kami memahami kekecewaan mereka. Saya pribadi meminta maaf atas hasil yang tidak menguntungkan ini. Soal tuntutan kepada manajemen, itu di luar kewenangan saya untuk menanggapi,” kata Ridwan seusai laga.
Setelah pertandingan berakhir, ratusan suporter tetap bertahan di depan bus pemain PSIS. Mereka menunggu pemain dan ofisial keluar dari stadion untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Sekitar 30 menit kemudian, pemain dan ofisial akhirnya menemui suporter dan berdialog.
Suporter juga berjanji akan memenuhi Stadion Jatidiri pada laga kandang terakhir PSIS Semarang musim ini, sebagai bentuk dukungan moral terakhir. Saat ini, PSIS masih berada di zona degradasi, menempati peringkat ke-17 klasemen sementara dengan 25 poin. Jika gagal memaksimalkan tiga laga tersisa, tim kebanggaan warga Semarang ini terancam turun ke Liga 2 musim depan. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.
