Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) optimistis menang dalam persidangan ekstradisi tersangka kasus korupsi e-KTP Paulus Tannos. Sidang putusan ekstradisi Paulus Tannos dibacakan hari ini, Rabu (25/6/2205) di Singapura.
“Dalam proses ekstradisi DPO Paulus Tannos, KPK optimistis bahwa proses ini dapat berjalan dengan lancar,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Budi menyampaikan, KPK mengapresiasi pemerintah Singapura yang telah menunjukkan komitmennya mendukung penuh upaya-upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk dalam proses pemulangan DPO Paulus Tannos. Salah satu buktinya, tutur Budi, otoritas Singapura menolak penangguhan penahanan Paulus Tannos di Singapura.
“Kita melihat juga putusan pengadilan kemarin terkait dengan permohonan penahanan yang dimohonkan oleh DPO Saudara PT, di mana ditolak oleh pihak Singapura,” tandas Budi.
Budi menegaskan dukungan pemerintah Singapura menjadi kabar positif bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan ekstraksi Paulus Tannos. KPK akan terus memantau persidangan ekstradisi Paulus Tannos melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.
“Tentu itu juga menjadi kabar positif bagi pemerintah Indonesia dan kami KPK juga terus berkomunikasi, terus memantau perkembangan proses dari ekstradisi DPO Paulus Tannos ini melalui KBRI di Singapura,” pungkas Budi.
Paulus Tannos diketahui merupakan tersangka kasus korupsi e-KTP dan menjadi buron KPK sejak 2021. Paulus Tannos lalu ditangkap di Singapura pada Januari 2025 oleh otoritas Singapura atas permintaan pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia telah menyampaikan permohonan ekstradisi Paulus Tannos kepada pemerintah Singapura sejak 20 Februari 2025. Pemerintah Indonesia lalu menyerahkan informasi tambahan terkait dokumen ekstradisi Tannos ke otoritas Singapura pada 23 April. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.
