Breaking News

Breaking News

Beranda » PSHT Beri Waktu 4 Hari Bagi Polisi Batas Waktu Untuk Tangkap Pelaku
0 comment

PSHT Beri Waktu 4 Hari Bagi Polisi Batas Waktu Untuk Tangkap Pelaku

Rombongan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sukoharjo diserang sekelompok orang tak dikenal di jalan raya Baki-Manang, tepatnya di selatan SPBU Manang, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Mereka diserang saat perjalanan pulang ke Kecamatan Kartasura usai menghadiri acara pengesahan di Padepokan PSHT Sukoharjo di Desa Peranan, Kecamatan Polokarto, sekira pukul 04.20 WIB.

Humas PSHT Cabang Sukoharjo, Agung Wijayanto, mengatakan rombongan PSHT ada 8 motor. Tiba-tiba didatangi sekira 4 orang tak dikenal menggunakan dua motor matik, lalu diserang secara membabi buta.

“Ada dua motor, empat orang tiba-tiba nyabet sajam (senjata tajam). Untuk jenis sajam kami masih belum tahu, karena kondisinya gelap. Setelah sedulur jatuh, dua motor dibakar,” kata Agung saat ditemui awak media di Mapolres Sukoharjo, Jumat (4/7/2025).

Dua motor yang dibakar merupakan milik korban, yakni jenis Honda Beat dan Scoopy. Atas kejadian itu, empat orang mengalami luka-luka. Korban terdiri dari tiga laki-laki berinisial WH (45), MAT (20), ABP (24) warga Kartasura, Sukoharjo. Serta seorang perempuan berinisial CKWL (23) warga Solo.

Agung menjelaskan, empat korban mengalami luka bacokan. Keempat korban dilarikan ke rumah sakit.

“Korban yang mendapatkan serangan sajam ada empat orang. Ada yang luka pipi, kaki, tangan, dan yang perempuan di punggung, luka sabetan semua. Lalu ada dulur lain yang mengalami luka karena terjatuh dari motor,” jelasnya.

“Yang dua korban sudah diizinkan pulang. Dua orang masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, rombongan PSHT itu tidak sedang konvoi. Delapan motor yang digunakan jenis matik dan tidak menggunakan knalpot brong.

Dari keterangan yang dihimpun, Agung mengatakan, rombongan sudah diikuti dari SPBU Kadilangu, Kecamatan Baki.

“Ciri-ciri pelaku ada empat orang, badannya berisi semua, menggunakan penutup wajah. Untuk detailnya kurang tahu karena situasi cukup gelap. Mereka menggunakan motor jenis NMAX, yang satunya belum teridentifikasi. Tapi semuanya membawa sajam,” ucapnya.

Pengurus PSHT Cabang Sukoharjo, didampingi sejumlah korban kemudian membuat aduan ke Mapolres Sukoharjo.

Sementara itu Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan tim operasional Satreskrim Polres Sukoharjo untuk melakukan penyelidikan mendalam terhadap insiden tersebut.

“Kami langsung mengumpulkan tim opsnal dari Satreskrim untuk menindaklanjuti dan menyelidiki kejadian tersebut. Langkah-langkah awal sudah kami ambil di lokasi kejadian untuk mengumpulkan bukti serta keterangan dari para saksi,” kata Anggaito dalam siaran pers yang diterima detikJateng.

Polres Sukoharjo berkomitmen menjaga kondusifitas wilayah dan menjamin rasa aman bagi seluruh warga masyarakat. Kapolres juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya

“Kami meminta semua pihak untuk tidak mengambil tindakan sendiri-sendiri dan menyerahkan proses penyelidikan serta penegakan hukum kepada Polres Sukoharjo. Kami akan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran hukum yang terjadi,” ucapnya.  dilansir dari situs resmi detik co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by Rizarch