Kabupaten Ponorogo siap menyandang gelar kota kreatif di dunia versi UNESCO pasca lolos pada seleksi tahap akhir UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) lewat proses visitasi mengusulkan dua KaTa Kreatif terbaik untuk menjadi Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UCCN.
Ponorogo menjadi salah satu kota yang diajukan menjadi kota kreatif di dunia dalam kategori Kabupaten dan Kota (KaTa Kreatif). Selain Ponorogo, ada juga kota Malang di Jawa Timur yang masuk dalam seleksi tahap akhir ini ini.
Dilansir dari akun instagram kemenparekraf, Ponorogo dinilai sebagai kota yang memiliki segudang kekayaan seni dengan industri kreatifnya yang penuh inovasi dan mampu menghidupkan ekonomi masyarakatnya.
Sebelumnya, ada enam wilayah yang diajukan masuk dalam daftar ini. Pertama Ponorogo, kemudian Kabupaten Bantul, Kabupaten Buleleng, Kota Makassar, Kota Malang, dan Kabupaten Tangerang untuk masuk empat besar.
Ada beberapa kategori yang menjadi penilaian daerah yang masuk daftar ini. Selain itu, ada tiga kategori penilaian, yaitu gastronomi, media, serta craft and folk art. Ponorogo tetap mengandalkan reog sebagai pendongkrak ekonomi kreatif dan masuk dalam kategori craft and folk art.
Daerah yang menjadi bagian jejaring Kota Kreatif UNESCO merupakan kota atau kabupaten yang dinilai terbukti mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab, potensi daerah akan terkoneksi ke kota-kota kreatif di berbagai belahan dunia.
Ponorogo sudah tiga kali lolos 6 besar seleksi nasional KaTa Kreatif. Bahkan, sempat bersaing ketat masuk 2 besar usulan ke UCCN, pada 2023 lalu, sebelum tersisih dari Depok. UCCN adalah program UNESCO yang diluncurkan tahun 2004, untuk mendorong peningkatan jaringan ekonomi kreatif, hal ini juga sudah dirasakan oleh beberapa kota kreatif yang telah bergabung dalam jaringan dengan UNESCO.
Kota yang memiliki jaringan dapat menumbuhkan ekosistem perekonomian yang berjejaring internasional. dilansir dari situs resmi lifestyle co.id.
