Pakar Telematika Abimanyu memberikan klarifikasi atas pemberitaan media yang menyebutkan bahwa Paula Verhoeven menjadi korban KDRT dari Baim Wong berdasarkan pernyataannya di hadapan awak media usai menjadi saksi ahli kasus perceraian. Dia pun menyebut hal itu merupakan penafsiran dari media atas apa yang disampaikannya.
Abimanyu mengatakan, dirinya tidak dalam kapasitas memberikan penilaian apakah tindakan kekerasan yang dilakukan Baim Wong ke Paula Verhoeven masuk dalam kategori KDRT atau tidak. Itu bagian dari ahli hukum atau psikolog yang dapat memberikan penilaian.
“Saya bilang itu tindakan kekerasan. Tapi saya tidak bilang itu tindakan KDRT ya, mungkin psikolog yang bisa menjelaskan perasaan seseorang apakah dia sedih, berduka, marah banget, dan sebagainya,” kata Abimanyu kepada JawaPos.com melalui video, Kamis (27/2).
Dari sejumlah video yang didapatkannya dan dilakukan analisa dengan seksama secara jujur dan mengedepankan sisi profesionalitas sesuai dengan keahliannya, Abimanyu mengakui sempat ada pembicaraan cukup keras diduga dilakukan Baim Wong ke Paula Verhoeven.
“Ada video hampir membenturkan, tapi itu tidak terjadi. Tapi ada yang benar-benar terjadi benturan itu. Kenapa saya bilang benturan terjadi? Karena ada salah satu pihak ada yang terpental. Cuma terjemahan terpental bukan berarti terpelanting, bukan berarti terjatuh, atau terjungkal,” paparnya.
Abimanyu dihadirkan sebagai saksi ahli oleh pihak Paula Verhoeven dalam sidang lanjutan kasus perceraiannya dengan Baim Wong di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu (26/2) kemarin.
Di hadapan majelis hakim, Abimanyu menyampaikan keterangan dengan melakukan analisa secara digital berdasarkan sejumlah video yang didapatkannya. Dari sejumlah video tersebut, dirangkai menjadi sebuah peristiwa, dilansir dari situs resmi jawa pos co.id
