Israel wilayah selatan dilanda banjir dan longsor, memaksa penutupan dua jalan utama terpanjang yang menghubungkan wilayah-wilayah penting negara itu, Minggu (4/5/2025). Banjir terjadi setelah Israel dilanda kebakaran hutan dahsyat pada pekan lalu di antara Tel Aviv dan Yerusalem.
Kepolisian Israel, seperti dilaporkan stasiun televisi KAN, menyatakan Jalan Raya 90, jalan terpanjang di Israel membentang sekitar 480 km, ditutup di beberapa bagian, termasuk dekat Kota Samar, Persimpangan Menucha, dan Kibbutz Ketura. Jalan tersebut merupakan arteri penting di Israel, membentang dari Metula ke perbatasan utara dengan Lebanon, di sepanjang pantai barat Laut Galilea, melalui Lembah Yordan, melewati sisi barat Laut Mati, serta melintasi Lembah Arava ke Eilat.
Polisi juga menutup pintu keluar utara dari Eilat menuju Be’er Ora dan rute keluar melalui Jalan Raya 12.
Selain itu Jalan Raya 40, jalan terpanjang kedua yang membentang 302 km, juga ditutup untuk lalu lintas dari Mitzpe Ramon ke Persimpangan Tsihor.
Jalan raya tersebut menghubungkan Kfar Saba ke Beersheba di selatan, penghubung vital di Israel bagian tengah.
KAN menambahkan bahwa polisi mengeluarkan informasi lalu lintas dan pemberitahuan penutupan jalan di seluruh wilayah selatan karena kondisi cuaca ekstrem.
Polisi juga menjaga ketat di Eilat, mendesak pengemudi dan pejalan kaki untuk mengikuti instruksi.
Banjir melanda Israel beberapa hari setelah kebakaran hutan pada Rabu dan Kamis, melumat lahan seluas 20 km persegi. Tidak ada korban tewas, namun melukai 21 orang serta memaksa evakuasi ribuan penduduk di 10 kota.
Kebakaran yang dipicu suhu tinggi dan angin kencang itu dikendalikan selama 31 jam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengemis bantuan internasional.
Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut, namun indikasi kuat akibat faktor kelalaian pengunjung taman yang melakukan pesta untuk merayakan hari kemerdekaan Israel. dilansir dari situs resmi inews co.id.