Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa berencana membubarkan Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI).
Menkeu Purbaya beralasan, Satgas BLBI yang sebelumnya dibentuk untuk menagih pengemplang utang BLBI sebesar Rp110.45 Triliun hanya membuat keributan dan tidak menghasilkan pendapat yang signifikan.
“Untuk Satgas BLBI, Satgas BLBI, nanti saya masih dalam proses. Jadi kayak, nanti saya lihat seperti apa ini ya. Tapi saya sih melihatnya kelamaan hasilnya nggak banyak-banyak amat,” ujar Purbaya, Jumat (10/10/2025).
“Membikin ribut aja. Income-nya enggak banyak-banyak amat. Daripada bikin noise. Mungkin akan kita akhiri Satgas itu. Tapi akan saya asses lagi sebelum kita ambil langkah itu.”
Sebelumnya terkait BLBI, Menkeu Purbaya pernah digugat oleh Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana alias Tutut Soeharto, Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, pada 12 September 2025.
Tutut tidak diterima dicegah bepergian ke luar negeri karena dianggap sebagai penanggung utang Perusahaan yang memiliki utang kepada negara.
Namun belakangan, Tutut mencabut gugatan tersebut dari Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
Selain itu, Menkeu Purbaya mengaku sudah bertemu dengan Tutut Soeharto untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Berbeda dengan Menkeu Purbaya, mantan Menkopolhukam Mahfud MD membantah anggapan yang menyebutkan Satgas BLBI tidak banyak menghasilkan pemulihan hak negara.
“Tiga tahun terakhir gaduh itu kita justru merampas jaminan-jaminan BLBI dan terakhir kita mendapat, saya pergi itu, Rp40,8 Triliun berarti hampir Rpp 41 Triliun saya dapat. Tiga tahun gaduh itu karena kita rampas, kita lelang, macam-macam lah, apa yang mereka jaminkan,” ujar Mahfud.
“Kalau betul Pak Purbaya mengatakan, berarti dia tidak mengikuti kasus BLBI ini,” kata Mahfud.dilansir dari situs resmi kompastv co.id
