Breaking News

Breaking News

Beredar video viral yang memperlihatkan seorang oknum TNI bernama Agus Yado pukul manajer SPBU di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Berdasarkan informasi, Agus oknum TNI itu memukuli manajer SPBU tersebut lantaran emosi tak dilayani karena pelaku tidak memiliki Kode QR saat ingin mengisi Pertalite.

“Oknum TNI melakukan pemukulan gara” tidak dilayani di SPBU Krn tidak memiliki QR-Code,” demikian keterangan video viral tersebut, dikutip terkini pada Minggu, 8 Desember 2024. Disebutkan pula bahwa identitas oknum TNI itu, yakni bernama Agus Yado yang saat ini menjabat sebagai Komandan Koramil (Danramil) Sigi, Sulawesi Tengah.

“Oknum Tersebut Bernama AGUS YADO yang menjabat sebagai Danramil sigi (Sulawesi Tengah),” ungkapnya. Dilihat dari tayangan video itu, tampak oknum perwira TNI yang masih mengenakan seragam loreng hijau tersebut sedang berada di sebuah stasiun SPBU.

Ia pun lalu berjalan mendatangi kantor karyawan SPBU tersebut dan menghampiri manajer SPBU itu. Tak lama kemudian, Agus Yado menyuruh manajer SPBU itu keluar dari ruangan dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban. Usai video itu viral di media sosial, korban pun membeberkan pengakuannya terkait kejadian yang menimpanya itu. Korban yakni Asriadi yang merupakan manajer SPBU tersebut mengatakan bahwa oknum TNI itu berkali-kali berusaha menamparnya.

“Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” kata korban Asriadi kepada wartawan.

Asriadi lalu menceritakan kronologi kejadian itu. Saat itu, kata dia, pelaku meminta diisikan bensin jenis Pertalite untuk kendaraan pribadinya. Namun, pelaku tak memiliki Kode QR untuk pembayaran. Sementara Kode QR itu sudah merupakan aturan dari Pertamina untuk alat pembayaran bensin jenis Pertalite. Korban pun mengaku sudah menjelaskan terkait aturan itu kepada pelaku. Bahkan, korban menawarkan untuk membantu membuat kode QR untuk pelaku.

“Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” tuturnya. Akan tetapi, kata Asriadi, pelaku tidak mau menggunakan solusi yang ditawarkan korban. Bahkan mempertanyakan kenapa tidak ada kebijakan soal pengisian BBM untuk dia.

“Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ungkapnya. Lantaran tak terima dengan aturan itu, pelaku pun lantas melakukan pemukulan terhadap korban. Bahkan, pelaku juga menantang korban untuk melaporkan perbuatannya itu.

“Yang bersangkutan tidak minta maaf, dan malah menantang saya untuk melaporkan penamparan itu,” ungkap Asriadi.

Lebih lanjut, Asriadi juga mengungkapkan telah bertemu dengan oknum perwira TNI itu dalam proses mediasi di Kodim 1306/Donggala Kota Palu. Namun, manajer SPBU ini enggan berdamai dengan pelaku dan akan menempuh jalur hukum.

“Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” ujarnya. Hingga berita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak Kodim setempat terkait aksi arogan oknum TNI Agus Yado pukul manajer SPBU tersebut.

Dilansir dari situs resmi tribun.co.id

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by Rizarch