Breaking News

Breaking News

Beranda » Evaluasi Timnas Indonesia: Analisis Lengkap Performa Garuda 
0 comment

Evaluasi Timnas Indonesia: Analisis Lengkap Performa Garuda 

Timnas Indonesia bersiap menghadapi dua laga hidup-mati di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Setelah mencatat hasil kurang maksimal dalam beberapa pertandingan terakhir, publik menyoroti performa skuad Garuda, terutama dari aspek menyerang, bertahan, build-up play, hingga eksekusi bola mati.

Menyerang Tanpa Daya Gedor

Dalam laga kontra Tiongkok, Timnas Indonesia tampak kesulitan menciptakan peluang matang. Ketidakhadiran Thom Haye di lini tengah sangat mempengaruhi kreativitas serangan. Duet Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On lebih banyak bermain aman dengan umpan ke belakang yang minim progresi.

“Tanpa playmaker murni, aliran bola dari lini tengah ke lini depan terlalu kaku,” kata analis taktik dari AFC dalam laporan terbarunya.

Ketika menghadapi Jepang, skuad Garuda hanya menciptakan dua tembakan tepat sasaran dari tujuh total percobaan. Kurangnya koordinasi antar lini membuat peluang sering kandas sebelum mencapai kotak penalti lawan.

Pertahanan Rawan Serangan Balik

Masalah lain muncul dari lini belakang. Dalam skema tiga bek yang digunakan Shin Tae-yong, celah sering terbuka terutama di sisi kanan ketika Asnawi Mangkualam terlalu sering naik menyerang. Jepang memanfaatkan hal ini dengan sempurna, mencetak empat gol tanpa balas dalam pertemuan terakhir.

“Transisi bertahan Indonesia sangat lambat. Ketika kehilangan bola, mereka kesulitan mengorganisasi ulang lini belakang,” ujar pelatih lokal yang juga mantan pemain Timnas Firman Utina.

Ketika menghadapi Jepang, skuad Garuda hanya menciptakan dua tembakan tepat sasaran dari tujuh total percobaan. Kurangnya koordinasi antar lini membuat peluang sering kandas sebelum mencapai kotak penalti lawan.

Pertahanan Rawan Serangan Balik

Masalah lain muncul dari lini belakang. Dalam skema tiga bek yang digunakan Shin Tae-yong, celah sering terbuka terutama di sisi kanan ketika Asnawi Mangkualam terlalu sering naik menyerang. Jepang memanfaatkan hal ini dengan sempurna, mencetak empat gol tanpa balas dalam pertemuan terakhir.

“Transisi bertahan Indonesia sangat lambat. Ketika kehilangan bola, mereka kesulitan mengorganisasi ulang lini belakang,” ujar pelatih lokal yang juga mantan pemain Timnas Firman Utina.

Indonesia juga minim ancaman dari bola mati. Tidak ada gol yang tercipta dari situasi corner atau free kick selama putaran ketiga. Di sisi bertahan, mereka rentan kehilangan fokus saat menghadapi skema set piece cepat dari lawan.

Rekomendasi Jelang Duel Penentu

Indonesia akan menghadapi Tiongkok pada 5 Juni dan Jepang pada 10 Juni. Dua laga ini sangat krusial dalam menentukan nasib Garuda di jalur kualifikasi.

Melawan Tiongkok:

  • Mainkan Thom Haye sejak awal untuk menambah kreativitas di lini tengah.
  • Jaga keseimbangan ofensif dan defensif, hindari over-commit saat menyerang.
  • Waspadai bola panjang dan serangan balik cepat, pelajari pola serangan klasik yang digunakan Tiongkok.

Melawan Jepang:

  • Perketat lini pertahanan dengan skema 5-4-1, dan garis pertahanan yang kompak.
  • Fokus pada peluang dari serangan balik cepat, serta maksimalkan efektivitas penyelesaian akhir.
  • Terapkan tekanan terorganisir saat kehilangan bola, untuk mengganggu sirkulasi bola cepat Jepang.

Dua pertandingan ini akan menjadi ujian mental dan taktik bagi pelatih Patrick Kluivert. Dengan evaluasi mendalam dan rotasi strategis, Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk mencetak sejarah di panggung Piala Dunia.  dilansir dari situs resmi jawapos co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by Rizarch