Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Status Kota Batu, Andrek Prana, menilai keberhasilan Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa bukanlah hasil dari narasi besar atau pencitraan, melainkan kerja nyata yang konsisten.Hal ini Ia sampaikan terkait kabar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Rabu mendatang (3/9/2025) tuai kontroversi.
Menurutnya, gaya kepemimpinan Khofifah yang “bekerja dalam diam” justru menjadi fondasi kuat bagi pembangunan dan stabilitas di Jawa Timur.
“Khofifah itu pemimpin dengan humanisme transendental, sangat perhatian terhadap warganya. Pemikiran dan tindakannya jauh melampaui pengalaman hidupnya,” ungkap Andrek pada Minggu (24/8/2025).
Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Kota Batu (Imakoba) ini menekankan bahwa Khofifah dikenal sebagai sosok rendah hati yang tidak suka menonjolkan diri.
Meski demikian, program-programnya mampu menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari infrastruktur, pendidikan, bedah rumah, hingga pemberdayaan UMKM.
“Tidak ada kerjaannya yang diviralkan. ia memang bekerja dalam diam, tapi hasilnya bisa dirasakan masyarakat,” tambah Andrek yang juga dikenal sebagai pengamat politik lokal.
Keberhasilan lain yang diapresiasi Andrek adalah kemampuan Khofifah menjaga hubungan harmonis dengan kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Kunjungan kerja yang rutin dilakukan Gubernur tak hanya sebatas seremonial, melainkan menyentuh langsung kebutuhan warga.
“Khofifah mampu membangun sinergi dengan pemerintah daerah. Itu terlihat dari harmonisasi yang terjalin, sehingga pembangunan berjalan tanpa gesekan,” tegasnya.
Andrek mencontohkan beberapa program nyata yang menurutnya patut diapresiasi.
Di antaranya adalah beasiswa untuk 50.721 siswa dari keluarga kurang mampu, perbaikan gedung-gedung sekolah, serta pembangunan infrastruktur pendukung ekonomi di berbagai wilayah.
“Program Bus Trans Jatim juga bagian dari upaya membangun konektivitas antarwilayah. Belum lagi pemberdayaan UMKM yang terbukti bisa mendongkrak perekonomian warga Jawa Timur,” terangnya.
Lebih jauh, Andrek yang juga pernah menjadi pemuda pelopor pariwisata Jawa Timur, mengajak masyarakat guna menjaga suasana guyub rukun di Jawa Timur yang selama ini telah terpelihara.
“Yang sudah bagus kita jaga, yang masih kurang kita tingkatkan, dan yang belum ada kita rintis bersama. Kalau ada kekurangan, mari dibicarakan dan dicarikan solusi,” pesannya.
Bagi Andrek, Khofifah adalah figur pemimpin sederhana, santun, dan penuh keteladanan. Ia menilai keberhasilan pembangunan dan stabilitas di Jawa Timur merupakan cerminan gaya kepemimpinan yang tidak banyak bicara, tetapi bekerja dengan hati untuk rakyat. dilansir dari situs resmi malangraya co.id.