Pacu jalur adalah tradisi pacuan perahu panjang yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-17, awalnya digunakan sebagai sarana transportasi utama masyarakat di sepanjang Sungai Kuantan untuk mengangkut hasil bumi dan keperluan sehari-hari.
Seiring waktu, Pacu Jalur berkembang menjadi sebuah perlombaan yang diadakan secara rutin, terutama untuk memperingati hari besar Islam dan kemudian Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Seiring perkembangan zaman, pacu jalur yang dulunya menjadi sarana transportasi masyarakat kini sudah menjadi salah satu pariwisata terpopuler di Provinsi Riau. Pacu Jalur dinobatkan menjadi pariwisata terpopuler di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API).
Saat pemberian piala API, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi Marwan SPd MM menyerukan slogan “Pacu Jalur Menyapa Dunia”.
Kegiatan Pacu Jalur berhasil mendapatkan perhatian publik setelah beredar video para pendayung cilik yang menari di atas perahu tradisional viral di sosial media. Bukan hanya sekedar perlombaan budaya tahunan, akan tetapi pacu jalur ini penuh dengan nilai budaya dan filosofi bagi masyarakat Kuantan Singingi Provinsi Riau.
Akhir-akhir ini Festival Pacu Jalur Kembali menjadi sorotan dunia, salah satunya berkat viralnya trend “Aura Farming” di sosial media yang menampilkan aksi anak penari jalur yang menari lincah di ujung perahu saat lomba dayung, gerakannya menjadi ciri khas.
Salah seorang mahasiswa UMRI Rayhan Divaio berharap dengan viralnya Festival Pacu Jalur ini, pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi bisa memanfaatkan momentum sebagai daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara, agar budaya Pacu Jalur dapat lebih dikenal luas dan juga bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat. dilansir dari situs resmi datariau co.id.