PT Indonesia Airlines Group (INA) atau Indonesia Airlines resmi menjadi maskapai penerbangan komersial baru di Indonesia.
Maskapai ini didirikan oleh Calypte Holding Pte, sebuah perusahaan berbasis di Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Meski berbasis di Singapura, pendiri Indonesia Airlines adalah Iskandar, pengusaha asal Bireuen, Aceh. Iskandar menjabat sebagai CEO dan berkomitmen menghadirkan layanan penerbangan premium yang menggabungkan kemewahan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial.
Visi maskapai ini adalah menjadi simbol global kemakmuran Indonesia dan memperkenalkan keramahtamahan khas Indonesia ke dunia.
Namun, keputusan mendirikan perusahaan di Singapura menimbulkan spekulasi di media sosial.
Sejumlah netizen di X berasumsi bahwa alasan utama dibalik langkah ini adalah untuk menghindari pungli, premanisme, dan birokrasi rumit di Indonesia.
Salah satu tweet menyebut, “Indonesia Airlines ini punya orang Indonesia juga, namanya Pak Iskandar, basisnya di Bandara Soetta. Tapi kenapa didirikan di Singapura? Pajak rendah, lebih stabil, birokrasi gak sulit, dan nggak banyak jatah preman.
” Fenomena ini juga disebut bukan hal baru, mengingat banyak startup Indonesia, seperti Ruangguru, yang menjadikan Singapura sebagai markas utama mereka.
