Masih ingat kasus pembunuhan Anyk Mariyanni (AM) (36), warga Dusun Banjarjo RT 001/005 Kelurahan Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Ibu cantik dari keluarga mapan ini tewas dibunuh lelaki dekatnya Dedi Abdullah (36) mantan pacar teman korban.
Sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat berpura-pura dan mengaku sebagai bos bawang merah serta menjanjikan uang Rp2 miliar dan ponsel iPhone 15 promax.
Dedi pun kemudian kerap berkomunikasi dengan Anyk sejak Maret 2024 lalu melalui akun TikToknya. Untuk memikat hati AM, Dedi berpura-pura jadi bos bawang merah yang kaya raya dan mengiming-imingi AM ponsel iPhone 15 promax serta uang Rp2 miliar untuk membangun kos-kosan di Kediri.melansir dari situs resmi ketikaindo.co.id
Alhasil, ibu tiga anak itu pun tergiur dan nekat berselingkuh dengan pelaku yang dulu pernah menjadi lelaki pujaannya. Padahal, suami AM sendiri, yakni S diketahui bekerja di pengeboran minyak di Batam, Kepulauan Riau dan memiliki pendapatan serta ekonomi mapan.
Berkat suaminya S pula, keduanya memiliki rumah dan warung yang boleh dibilang hidup berkecukupan di Kediri. Suami korban juga memberikan uang kepada istrinya sebesar Rp20 juta per bulan.
Sementara itu, selingkuhan AM yang mengaku sebagai bos bawang merah faktanya adalah duda 2 anak dan pengangguran tinggal di kosan daerah Tulungagung.
Peristiwa bermula ketika Dedi yang terhimpit oleh kebutuhan sehari-hari, berniat untuk merampok AM. Ia pun menemui AM di SPBU Kediri pada hari Kamis, 12 September 2024, dan mengajaknya jalan ke Jombang mengendarai mobil korban, Suzuki Baleno berwarna abu-abu.
Keduanya lalu terlibat cekcok lantaran uang Rp 2 miliar yang dijanjikan oleh pelaku ternyata tidak ada. Pelaku yang sejak awal berniat untuk merampok pun langsung meninju, membekap, dan mencekik leher korban hingga tewas.
Dedi sempat berniat membuang jasad korban di Bojonegoro.
Karena bensin mobil menipis, pelaku akhirnya membuang korban di hutan pinggir jalur Mojokerto-Kota Batu, pada Jumat 13 September 2024.
Kemudian pelaku membawa kabur mobil, 1 ponsel, 1 jam tangan merek Alexander Christie, 3 cincin emas, uang, dan 2 kartu ATM BRI milik korban.
Jasad korban kemudian ditemukan oleh personel Tahura R Soerjo, Suyitno. Hasil autopsi menunjukkan korban tewas lemas karena dibekap dan dicekik. Akibat insiden tersebut, pelaku kini mendekam di Rutan Polres Mojokerto. Ia dijerat pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan pasal 365 ayat (3) KUHP tentang Perampokan yang Menyebabkan Korban Tewas. *
