Skin barrier adalah garda terdepan kulit yang bisa rusak dan menyebabkan masalah kesehatan kulit. Yuk pahami mengenai serba-serbi skin barrier dan cara merawatnya agar tidak mudah rusak.
Skin barrier atau lapisan pelindung kulit adalah bagian penting dari kulit manusia yang seringkali terlupakan perawatannya. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung utama kulit dari berbagai ancaman eksternal seperti polusi, debu, bakteri, dan sinar UV.
Selain itu, skin barrier juga berperan dalam menjaga kelembaban alami kulit sehingga kulit tetap sehat, lembut, dan bercahaya. Jika lapisan ini mengalami kerusakan, berbagai masalah kulit seperti iritasi, kekeringan, bahkan penuaan dini bisa muncul.dilansir dari situs resmi detik.co.id
Kerusakan pada skin barrier sering kali disebabkan oleh faktor eksternal maupun kebiasaan buruk. Paparan sinar matahari berlebih tanpa perlindungan, penggunaan produk skincare yang tidak sesuai, serta terlalu sering mencuci wajah dapat membuat skin barrier melemah.
Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang tidur, stres, dan pola makan yang buruk juga dapat memperparah kondisi skin barrier-mu. Akibatnya, kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap berbagai masalah.
Apa Itu Skin Barrier?
Skin barrier adalah garda terdepan kulit. Skin barrier secara anatomi dikenal sebagai stratum korneum, lapisan terluar dari lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri atas sel-sel kulit mati yang terikat oleh lipid alami seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak.
Struktur tersebut berfungsi sebagai ‘dinding pertahanan’ yang menghalangi masuknya zat berbahaya sekaligus mencegah hilangnya air dari kulit. Ketika skin barrier bekerja optimal, kulit terasa lembab, halus, dan bebas dari masalah seperti kemerahan atau jerawat.
Berbeda ketika lapisan ini terganggu, kulit kehilangan kelembabannya dan menjadi lebih mudah iritasi. Oleh karena itu, menjaga skin barrier tetap sehat adalah kunci utama untuk mendapatkan kulit yang sehat dan glowing.
Penyebab Skin Barrier Rusak
Setiap hari, kulitmu bertahan melawan rentetan ancaman, banyak diantaranya berasal dari luar tubuh dan sebagian berasal dari dalam. Beberapa faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi skin barrier adalah:
– Lingkungan yang terlalu lembab atau terlalu kering
– Alergen, iritan, dan polutan
– Terlalu banyak terpapar sinar matahari
– Deterjen dan sabun alkali
– Paparan bahan kimia keras
– Pengelupasan kulit atau terlalu sering mencuci wajah
– Steroid
– Tekanan psikologis
– Faktor genetik yang dapat membuatmu lebih rentan terhadap kondisi kulit tertentu, seperti dermatitis atopik dan psoriasis
Cara Merawat Skin Barrier Agar Tetap Sehat
1. Gunakan skincare yang ramah untuk skin barrier
Jika kamu melakukan perawatan kulit harian yang rumit yang melibatkan sekeranjang produk kecantikan, mungkin secara tidak sengaja melemahkan lapisan kulitmu. Pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter kulit atau profesional perawatan kulit lainnya tentang produk mana yang penting dan efektif.
Pilih produk dengan kandungan seperti ceramide, hyaluronic acid, atau niacinamide. Kandungan ini membantu memperbaiki dan menjaga lipid alami kulit. Gunakan pelembap yang mengandung bahan oklusif seperti shea butter atau squalane untuk mengunci kelembapan di kulit, terutama pada malam hari.
2. Hindari over-exfoliasi
Exfoliasi memang bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati. Namun lakukan maksimal 1 sampai 2 kali seminggu. Gunakan exfoliant berbasis bahan lembut seperti lactic acid atau PHA jika kulitmu sensitif.
Menurut American Academy of Dermatology, kamu yang memiliki kulit sensitif dan warna lebih gelap lebih baik menggunakan kain lembut dan eksfoliator kimia yang ringan.
3. Jangan lupakan sunscreen
Skin barrier adalah pelindung kulit. Jadi, menggunakan sunscreen setiap hari menjadi langkah penting untuk melindungi skin barrier dari kerusakan akibat sinar UV. Pilih sunscreen dengan minimal SPF 30.
4. Perhatikan pH
Lapisan asam kulit yang halus berkisar sekitar pH 4,7. Namun pH beberapa produk kulit dapat berkisar dari 3,7 hingga 8,2.
Peneliti merekomendasikan pembersihan dengan produk yang memiliki pH antara 4,0 dan 5,0. Menjaga pH kulit pada tingkat yang sehat dapat membantu melindungimu dari kondisi kulit seperti dermatitis, iktiosis, jerawat, dan infeksi Candida albicans.
5. Perbaiki pola makan dan gaya hidup
Tidur cukup, konsumsi makanan kaya antioksidan, dan minum air yang cukup adalah cara alami untuk mendukung regenerasi kulit dan memperkuat skin barrier.
Skin barrier adalah garda terdepan kulitmu. Jadi, dengan memahami pentingnya peran skin barrier dan merawatnya secara konsisten, kamu dapat menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.