Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Muhammad Boroujerdi mengatakan negaranya diserang oleh militer Israel dan Amerika Serikat karena terlalu kuat mendukung Palestina. Menurutnya, Indonesia bisa bernasib sama jika letak geografisnya dekat dengan Israel.
Hal itu disampaikan Boroujerdi saat mengisi kuliah umum bertajuk “Ambassadorial Lectures” di Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Kamis (26/6/2025).
Boroujerdi mengatakan Iran sejak lama menyuarakan dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina sehingga menjadi musuh utama Israel dan sekutunya.
“Rezim zionis menyerang Iran dikarenakan Iran menjadi salah satu pendukung utama dari bangsa Palestina. Sama seperti masyarakat Indonesia yang pendukung bangsa Palestina. Indonesia beruntung letak geografisnya jauh dari rezim zionis. Apabila dekat, saya bisa pastikan Indonesia menjadi salah satu sasaran dari rezim zionis,” tegas Boroujerdi.
Ia menjelaskan secara ideologis, Indonesia dan Iran memiliki kesamaan dalam membela Palestina. Namun, posisi geografis Indonesia yang jauh dari kawasan konflik Timur Tengah membuat Indonesia relatif aman dari ancaman langsung serangan militer Israel.
Boroujerdi juga menyampaikan tuduhan Israel dan Amerika terhadap Iran soal pengembangan senjata nuklir, adalah narasi yang tidak berdasar. Ia menilai tuduhan serupa pernah digunakan Amerika untuk melegitimasi invasi ke negara lain, seperti Irak.
“Rezim zionis dan Amerika menyerang Iran dengan dalih Iran membangun senjata nuklir. Tetapi itu adalah sebuah tuduhan yang tidak memiliki dasar. Hal yang serupa mereka pernah gunakan ketika menyerang Irak pada tahun 2003 dengan tuduhan memiliki persenjataan pemusnah massal. Lebih dari 1 juta masyarakat Irak menjadi korban,” ujarnya.
Ia menambahkan skenario serupa juga terjadi di Afghanistan, di mana jutaan warga sipil menjadi korban atas dasar tuduhan tak berdasar. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.