Breaking News

Breaking News

Beranda » Tradisi Unik Suku Bodi Gemukan Perut Buncit Menarik Lawan Jenis
0 comment

Tradisi Unik Suku Bodi Gemukan Perut Buncit Menarik Lawan Jenis

Obesitas dan perut buncit biasanya dipandang sebagai hal yang tidak sehat di kehidupan modern dan dianggap punya dampak negatif pada kesehatan.

Selain itu, ada pula alasan bahwa hal ini dianggap umumnya tidak estetis.

Namun, di daerah terpencil seperti Lembah Omo, Ethiopia selatan, para pemilik perut buncit — terutama pria — dianggap mengesankan, bahkan menarik.

Dilansir Liputan6.com dari OddityCentral, Rabu (8/3/23) Suku Bodi di Ethiopia selatan mengadakan festival tahunan di mana pria dengan perut terbesar dihormati dan wajib dirayakan. Untuk mempersiapkan acara besar ini, para pria melakukan upaya menggemukkan yang melelahkan selama enam bulan.

Bodi, suku petani dan penggembala ternak, merayakan kecintaan mereka pada perut besar selama festival tahunan yang disebut Ka’el.

Para pria dengan perut terbesar dinobatkan sebagai ‘fat man of the year’ atau ‘pria gemuk tahun ini’.

Dengan gelar ini, mereka akan mendapatkan rasa hormat dari seluruh suku seumur hidup.

Laki-laki suku Bodi biasanya berbadan kurus dan berotot, tetapi selama proses penggemukan Ka’el, beberapa menjadi sangat gemuk sehingga hampir tidak bisa bergerak. Tapi itu adalah pengorbanan yang rela mereka lakukan untuk mendapatkan rasa hormat dari suku tersebut.

Untuk mendapatkan kehormatan ini, para pria harus menjalani diet penggemukan susu sapi atau yogurt, darah mentah, dan madu selama beberapa bulan sebelum festival.

Dalam proses enam bulan sebelum Ka’el, para lelaki suku Bodi memulai proses penggemukan mereka dengan berhenti melakukan aktivitas fisik apa pun dan mengonsumsi makanan paling kaya kalori yang mereka bisa dapatkan. Biasanya makanan itu berupa susu sapi dan darah segar.

Namun binatang sapi itu suci bagi suku Bodi. Bahkan mereka memiliki lebih dari 80 sinonim dalam bahasa mereka yang dipakai untuk menggambarkan sapi.

Jadi yang mereka lakukan adalah tidak menyembelih sapi untuk diambil darahnya, tetapi mereka justru menusuk pembuluh darah sapinya dengan tombak, mengumpulkan sepanci darah, lalu menutup lukanya kembali dengan tanah liat.

Selama diet penggemukan, para pria suku Bodi tidak melakukan hampir semua aktivitas fisik dan lebih menghabiskan waktunya di gubuk untuk diberi makan oleh istri mereka.

Biasanya saat matahari terbit, mereka akan disajikan mangkuk susu pertama dan darah berisi satu sampai dua liter. Namun untuk memenangkan kontes Ka’el, mereka harus terus secara konsisten mengonsumsi makanan-makanan itu sepanjang hari untuk enam bulan kedepan.

Beberapa dari mereka mengalami kesulitan untuk menelan ramuan kaya protein itu, jadi tidak sedikit dari mereka yang muntah.

Pada hari Festival Ka’el, yang biasanya berlangsung pada Juni atau Juli, para pria akan menutupi diri mereka dengan tanah liat dan abu lalu memamerkan perut gemuk mereka lalu dilihat semua orang.

Kemudian anggota suku akan memilih pria yang perutnya paling menonjol, dan pemenangnya diberi nama ‘pria gemuk tahun ini’.

Setelah festival, perut pria Bodi akan menyusut kembali ke ukuran normalnya dalam beberapa minggu.

Walaupun satu-satunya hadiah dalam memenangkan kontes penggemukan adalah ketenaran dan rasa hormat saja, bagi suku Bodi, ini merupakan kehormatan yang sangat tinggi. Pemenang biasannya dianggap sebagai pahlawan lokal selama sisa hidup mereka.dilansir dari situs resmi liputan6 co.id

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by Rizarch