Emiten Grup Bakrie, PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), menjelaskan pemicu utama pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di PT Cakrawala Andalas Televisi, pengelola ANTV.
ANTV merupakan entitas usaha PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Sementara, 89,51% saham MDIA sendiri dipegang oleh VIVA.
Head of Investor VIVA Arhya Winastu Satyagraha menjelaskan, ANTV sebelumnya memiliki kekuatan untuk membuat konten sendiri (in-house production).
ANTV sebelumnya juga rutin memproduksi dan menayangkan pertandingan liga sepakbola Indonesia.
“Sehingga, kala itu diperlukan tim produksi yang cukup besar dengan adanya permintaan atas konten in-house production yang cukup tinggi,” jelas Arhya dalam keterbukaan informasi
Namun, era disrupsi digital datang dan mendorong penerapan analog switched off (ASO). Persaingan semakin ketat karena sejak ASO banyak bermunculan stasiun televisi free to air (FTA).
“Sehingga, salah satu langkah strategis yang kami lakukan adalah, mengubah struktur biaya dengan mengalihkan sebagian biaya tetap menjadi biaya variabel.”
Bentuk nyata dari perubahan tersebut adalah, ANTV saat ini lebih banyak mengakuisisi lisensi program, baik lokal maupun asing.
Sehingga, in-house production jauh berkurang, yang berujung pada efisiensi termasuk PHK di divisi ini, dikutip dari situs resmi bloomberg co.id