Seorang pemuda mengancam dan membakar motor Ahmad Nurdin (50), guru di SMA Putra Bangsa Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, karena merasa tersinggung atas ucapan korban saat menjadi pembina upacara. Pemuda asal Pajanangger bernama Ahmad Qurtubi (19) itu sebenarnya bukanlah murid di SMA Putra Bangsa Sumenep. Namun, ia diduga mendapatkan informasi terkait isi sambutan Ahmad Nurdin saat upacara, dari teman-temannya.
Tersinggung Pesan Guru Saat Upacara Saat upacara, Ahmad Nurdin menyampaikan pesan kepada para siswa untuk menghormati orang tua dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan mereka, termasuk ancaman membunuh. Ahmad Qurtubi yang mendengar ucapan guru itu lewat teman-temannya, lantas merasa tersinggung dan terlusut emosi.
Ia mengancam Nurdin dengan pedang, lalu merusak dan membakar motor guru di SMA Sumenep itu. “Pelaku sakit hati karena ucapan guru itu disangka ditujukan kepada dirinya,” jelas Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti. Padahal, menurut Widiarti, korban tidak menyebutkan nama siapa pun dalam sambutannya. Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2025), Nurdin mengaku pelaku juga sempat merusak motornya dengan pedang. “Pelaku sempat menebas motor saya berkali-kali sebelum membakarnya,” kata Nurdin. Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara Karena tindakannya, Ahmad Qurtubi pun ditangkap polisi dan kini ditahan di Kantor Polsek Kangean. Pedang yang digunakan sebagai alat ancaman oleh pelaku, juga turut diamankan sebagai barang bukti.
Pemuda 19 tahun itu dijerat Pasal 2 Ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang larangan membawa senjata tajam, serta Pasal 06 Ayat 1 dan Pasal 335 Ayat 1 KUH Pidana mengenai perbuatan tidak menyenangkan. Jika terbukti bersalah, Qurtubi terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara, dilansir dari situs resmi kompas co.id
