Belakangan ini marak muncul gerakan “Stop Tot Tot Wuk Wuk” yang ditujukan kepada kendaraan pejabat yang kerap melintas di jalan raya.
Aksi ini muncul sebagai bentuk protes masyarakat terhadap penggunaan sirene dan lampu strobo pada mobil pejabat yang suaranya dikenal dengan bunyi “tot tot wuk wuk” dan dianggap mengganggu ketertiban lalu lintas.
Fenomena ini mendapat perhatian luas warganet Indonesia. Banyak pengguna jalan mengeluhkan suara bising dan kesan arogan yang ditimbulkan oleh kendaraan berstiker dinas atau berpelat khusus tersebut.
Sebagai wujud protes, masyarakat pun membuat dan menyebarkan stiker bertuliskan “Hidupmu dari pajak kami, Stop Strobo dan Sirine”.
Stiker ini ditempel pada kendaraan pribadi maupun transportasi umum sebagai simbol perlawanan terhadap penyalahgunaan fasilitas sirene.
Tidak hanya itu, muncul juga stiker-stiker lain yang menyatakan bahwa pengendara hanya bersedia memberikan jalan untuk kendaraan darurat yang berhak menggunakan sirene.
Seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran, bukan untuk mobil pejabat atau kendaraan pribadi yang tidak berhak.
Gerakan ini mencerminkan semakin kuatnya kesadaran publik untuk menuntut ketertiban, kesopanan, dan keadilan dalam penggunaan jalan raya di Indonesia. dilansir dari situs resmi pojok satu co.id
