Proses evakuasi jenazah pendaki asal Jember di Gunung Saeng, Bondowoso, diwarnai dengan arogansi oleh oknum aparat kepolisian pada Minggu (4/5/202)5.
Bahkan, beberapa jurnalis yang meliput di lapangan saat evakuasi berlangsung mendapat ancaman oleh yang bersangkutan.
Salah satu wartawan, Ichuk S Widarsa bersama sejumlah awak media lainnya dilarang mendokumentasikan proses evakuasi tersebut saat menunggu kedatangan jenazah pendaki Gunung Saeng di Puskesmas Binakal .
Tak hanya wartawan di lapangan, oknum polisi tersebut juga berperilaku kasar terhadap anggota Basarnas. “Tadi juga saya melihat anggota Basarnas di dorong oleh oknum polisi itu hingga terjatuh” ungkap Ichuk dengan nada kecewa.
Selain Ichuk, wartawan lainnya, Ilham Wahyudi juga mengalami hal yang serupa. Saat sedang bersiap mengambil gambar ia dilarang mendokumentasikan proses evakuasi
“Kita dibentak dan dilarang untuk mengambil gambar,” ungkap Ilham soal perilaku oknum polisi tersebut saat evakuasi jenazah pendaki tersebut.
Begitu juga dengan Suyono, wartawan ini juga mengalami hal yang sama saat sedang melakukan pengambilan atau merekam video proses evakuasi jenazah pendaki Gunung Saeng itu.
Ia mengaku mendapat tindakan represif dari oknum polisi tersebut. Yono mengecam keras tindakan arogansi tersebut dan menegaskan bahwa perbuatan itu telah menghalangi tugas jurnalistik. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.