Pengusaha tambang Low Tuck Kwong tercatat sebagai pengusaha tambang terkaya di Indonesia, versi Forbes Real Time Billionaires . Per 6 Juni 2025, pria tersebut memiliki total kekayaan yang mencapai USD 27,4 miliar atau sekitar Rp445,46 triliun (kurs Rp16.258/USD).
Pada peringkat dunia, Low Tuck Kwong menduduki posisi ke-72 orang terkaya dunia. Peringkat teratas masih ditempati Elon Musk dengan total kekayaan mencapai USD 387,9 miliar, diikuti Mark Zuckerberg dengan USD236,3 miliar, dan Jeff Bezos dengan USD223 miliar.
Untuk orang terkaya dunia yang berasal dari Indonesia, di bawah Low Tuck Kwong terdapat nama Prajogo Pangestu dengan total kekayaan mencapai sebanyak USD25,3 miliar (peringkat 80 dunia), Robert Budi Hartono USD22,5 miliar (peringkat 92 dunia).
Kemudian, Michael Hartono dengan total kekayaan sebanyak USD21,6 miliar (peringkat 97 dunia), Sri Prakash Lohia dengan USD8,5 miliar (peringkat 371 dunia), Otto Toto Sugiri dengan USD6,8 miliar (peringkat 509 dunia), Agoes Projosasmito dengan USD5,6 miliar (peringkat 661 dunia).
Selanjutnya, keluarga Tahir dengan kekayaan mencapai sebanyak USD5,5 miliar (peringkat 674 dunia), Marina Budiman dengan USD4,8 miliar (peringkat 773 dunia), Dewi Kam dengan USD4,8 miliar (peringkat 781 dunia), serta Chairul Tanjung dengan USD4,3 miliar (peringkat 874 dunia).
Profil Low Tuck Kwong
Dikutip dari Forbes , Low Tuck Kwong dikenal sebagai pendiri Bayan Resources, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) adalah salah satu perusahaan batu bara besar di Indonesia.
Dilaporkan dari situs resmi perusahaan, PT Bayan Resources Tbk bergerak di bidang pertambangan open cut dengan empat proyek besar yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Lokasi penambangan perseroan di antaranya Tambang Teguh Sinar Abadi (TSA)/Firman Ketaun Perkasa (FKP) di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur; Tambang Perkasa Inakakerta di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur; Tambang Tabang/Pakar terletak sekitar 180 kilometer di barat laut Samarinda dan berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur; dan Tambang Wahana Baratama Mining di Kabupaten Satui, Kalimantan Selatan.
Low Tuck Kwong juga dikenal sebagai pengusaha dermawan. Belum lama ini, Yayasan Low Tuck Kwong menyumbangkan dana senilai 8 juta dolar Singapura kepada Nanyang Technological University (NTU) Singapura, yang akan digunakan untuk meningkatkan komitmen universitas terhadap pendidikan yang dapat diakses dan pengembangan bakat global.
Dana tersebut akan digunakan untuk menambah beasiswa bagi mahasiswa S1. Beasiswa juga akan disiapkan untuk menarik pelajar terbaik Indonesia untuk menempuh pendidikan magister penuh waktu di NTU.
Tak hanya itu, pada tahun 2023 silam Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew atau Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) National University of Singapore (NUS) juga menerima sumbangan sebesar 101 juta dolar Singapura dari Yayasan Low Tuck Kwong untuk beasiswa yang bertujuan meningkatkan kesempatan bagi generasi muda Asia.
Yayasan Low Tuck Kwong didedikasikan untuk meningkatkan kehidupan dan membantu masyarakat di Singapura dan sekitarnya untuk membangun masyarakat yang lebih baik bagi generasi mendatang. Secara khusus, yayasan ini memberikan dukungan filantropis untuk kemajuan pendidikan, perawatan kesehatan dan penelitian medis, serta kesejahteraan masyarakat dan sosial.dilansir dari situs resmi metrotv co.id.