Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menyiapkan cara dan langkah antisipasi jika Timnas Indonesia mendapat teror sinar leser dari suporter Bahrain. Federasi berjanji bakal melaporkan hal itu kepada konfederasi sepak bola Asia (AFC) dan FIFA selaku induk sepak bola dunia.
Teror sinar laser jadi salah satu hal yang patut diwaspadai oleh Timnas Indonesia saat bertanding melawan Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis 10 Oktober malam. Pasalnya, suporter tuan rumah punya berbagai cara katro dalam meneror pemain lawan.
Salah satunya dengan menembakkan sinar laser kepada pemain. Cara ini pernah dipraktikkan oleh suporter Bahrain saat timnya melawan Jepang pada matchday kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bulan lalu.
Striker Jepang, Ayase Ueda adalah pemain yang jadi korban dari teror laser tersebut. Tepatnya pada menit ke-37. Kejadian itu terungkap saat penyerang Feyenoord itu hendak mengeksekusi penalti.
Namun sinar laser itu ternyata tak memengaruhi Ayase Ueda. Dia tetap beehasil menjebol gawang Bahrain untuk membuka keran keunggulan Samurai Biru. Jepang pada akhirnya menang lima gol tanpa balas atas Bahrain.
Anggota Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga mengetahui kejadian tersebut. Namun dia menyebut federasi tak pernah membahas hal itu dalam persiapan jelang melawan Bahrain.
“Sampai hari ini kami di PSSI gak ada yang ngomongin itu, cuma kita harap gak ada seperti itu lah, yang adil saja, sehingga permainannya dinikmati oleh semuanya,” kata Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa 8 Oktober malam.
Harapan Arya, hasil apapun yang didapat dari Riffa pada Kamis 10 Oktober malam dapat memuaskan semua pihak, baik dari Bahrain maupun Timnas Indonesia. “Kalau kita menang, Bahrain-nya happy karena kalahnya bagus gitu,” ucapnya.
“Kalau kita kalah itu pun happy, karena kalahnya kalah permainan bukan gara-gara kalah non teknis. Kalau seri pun juga demikian kita harap dapat poin dari situ,” tambah Arya.
Tapi, Arya menegaskan bahwa bukan berarti PSSI akan tinggal diam saja jika kejadian teror sinar laser itu benar-benar ada. Apalagi sampai mengganggu dan memengaruhi performa para penggawa Garuda.
“Kalau ada itu (laser) pasti kita lapor, bikin protes pada mereka pada AFC dan FIFA,” tegas Arya Sinulingga.
Lebih lanjut Arya Sinulingga menyampaikan bahwa Timnas Indonesia nanti tidak akan sendirian. Dia menyebut sebanyak 1.500 penonton atau suporter akan hadir langsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa.
Mereka yang hadir bukan hanya kelompok suporter Garuda Bahrain saja, tapi ada juga suporter WNI dari negara-negara Timur Tengah lain seperti Arab Saudi, Qatar, dan lainnya. “Mungkin sekitar hampir 1.500 an, ada dari Qatar, dari Arab Saudi, kemudian dari Bahrain sendiri itu hampir 400 orang per negera ini,” katanya.
“Ada (dari) Oman juga, ada Kuwait juga jadi sekitar hampir 1.500 suporter kita di sana. Ini saya terima laporan dari Garuda Qatar, kita kan pernah berhubungan dengan mereka jadi selalu kita kontak dan selalu kita support mereka,” tuntas Arya.