Breaking News

Breaking News

Beranda » Peresmian Bandara Dhoho Kediri dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
0 comment

Peresmian Bandara Dhoho Kediri dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Akhirnya, Bandara Dhoho akan menjalani peresmiannya hari ini. Rencananya, yang akan meresmikan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (purn) Luhut Binsar Pandjaitan. Mewakili Presiden RI Jokowi yang berhalangan datang.

“Pak Presiden tidak bisa melakukan peresmian. Sehingga peresmian dilakukan Pak Luhut, mewakili Bapak Presiden,” terang Asisten I Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sukadi.

Masih menurut Sukadi, tidak hanya Luhut menteri yang akan hadir dalam peresmian yang akan berlangsung sekitar pukul 09.00 pagi ini.

Juga Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

Kepastian peresmian bandara yang memiliki landas pacu sepanjang 3,3 kilometer disambut gembira pihak Pemkab Kediri.

Karena akan menguatkan upaya mereka mengembangkan bandara. Tentu saja agar lebih ramai sehingga kian memberikan manfaat bagi masyarakat.

Beberapa rencana telah disusun Pemkab Kediri untuk menunjang keberadaan bandara.

Salah satunya adalah membangun rumah sakit umum daerah (RSUD) di dekat bandara. Sebab, keberadaan rumah sakit yang representatif menjadi syarat penting.

“Salah satu syarat wajib bandara adalah adanya RSU yang dekat dengan bandara. Tahun depan akan memulai perencanaan,” sebut Sukadi.

Hal lain yang disiapkan adalah penambahan rute penerbangan. Ketika mulai beroperasi pada April lalu, hingga saat ini baru ada dua rute penerbangan.

Yaitu jurusan Kediri-Jakarta dan Kediri-Balikpapan. Saat ini, sudah ada beberapa rute lagi yang akan dibuka. Meskipun, Sukadi belum bisa menyampaikan lebih detil saat ini.

Selain itu, ada penerbangan internasional yang disiapkan. Khususnya yang melayani penerbangan umrah. Pemkab dan pihak bandara telah menyiapkan penerbangan direct ke Jeddah.

“Ini akan membuka peluang penerbangan rute internasional lainnya,” tegasnya.

Masih menurut Sukadi, pemkab memang akan secara serius ikut membantu upaya pengembangan Bandara Dhoho. Sebab, kehadiran fasilitas ini akan menjadi pendorong peningkatan ekonomi masyarakat.

Karena itu pula relokasi Pasar Buah Banyakan juga menjadi upaya yang terkait pengembangan bandara. Selain membuat akses dari dan menuju bandara lebih lancar, sekaligus untuk menjaring dampak ekonomi yang akan muncul.

Sukadi menjelaskan, keberadaan bandara akan mendatangkan banyak orang. Baik yang datang ke Kediri atau sekadar lewat untuk menuju wilayah sekitar. Karena itu, keberadaan Pasar Buah Banyakan di lokasi baru yang berkonsep modern bisa menjadi jujukan untuk mencari oleh-oleh.

“Bisa jadi pusat ekonomi juga,” jelasnya.

Bahkan, dampak ekonomi bandara sudah terasa sejak proses pembangunan. Yang mampu memberdayakan masyarakat sekitar. Proyek bandara mampu menyerap tenaga kerja warga sekitar. Yaitu mencapai 70 persen dari tenaga kerja yang dibutuhkan berasal dari warga desa-desa terdampak.

“Kurang lebih sekitar 1.500 orang merupakan tenaga lokal. Sisanya adalah tenaga ahli dari kontraktor,” urainya.

Tak hanya itu, dampak ekonomi juga dirasakan warga yang tidak direkrut jadi tenaga kerja. Sebab, makan siang dan katering untuk pekerja proyek diberikan kepada warga sekitar yang dikoordinasikan oleh pemerintah desa.

Proyek Bandara Dhoho sendiri adalah satu-satunya yang diinisiasi oleh pihak swasta, yaitu PT Gudang Garam Tbk. Luasnya mencapai 321 hektare di beberapa desa di tiga kecamatan. Dan sudah direncanakan sejak 2015.

Wilayah yang harus dibebaskan untuk kepentingan bandara berada di empat desa. Dua di antaranya berada di Kecamatan Tarokan.

Yaitu Bulusari dan Tarokan. Lainnya adalah Desa Jatirejo, Kecamatan Banyakan dan Desa Grogol, Kecamatan Grogol.

“Sekitar 95 persen merupakan persawahan dan tegalan. Yang lima persen merupakan permukiman, sekolahan, ada pula tempat pembuangan akhir (TPA),” terang Sukadi saat ditemui di ruangannya kemarin sore.

Proses pembebasan tanah relatif tak mendapat kendala. Sebab, 99 persen warga setuju. Hanya ada 16 bidang seluas 6 hektar yang harus berakhir di pengadilan.

“Enam belas bidang itu di Desa Grogol dan Bulusari,” jelasnya.

Setelah proses pembebasan tanah selesai, proyek bandara mulai dikerjakan pada 2020. Ketika terjadi Pandemi Covid-19. Akibatnya, pelaksanaan proyek prestisius ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Sukadi mengakui, sempat ada beberapa kendala. Utamanya terkait cuaca. Ketika kemarau misalnya, pada 2021, angin kencang membuat debu menghalangi pandangan. Membuat proses pembangunan berhenti sejenak.

“Sekitar satu minggu,” jelas Sukadi.

Walau demikian, hal itu tak membuat pembangunan Bandara Dhoho molor. Dan berlangsung sesuai target.

“April 2020 dimulai dan pada Desember 2023 selesai,” jelasnya.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by PEH Digital Agency