Breaking News

Breaking News

Beranda » Pemkab Purwakarta Mulai Program Pendidikan Karakter di Militer 39 Pelajar Jalani Pelatihan
0 comment

Pemkab Purwakarta Mulai Program Pendidikan Karakter di Militer 39 Pelajar Jalani Pelatihan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta resmi memulai gelombang pertama program pendidikan karakter bagi pelajar bermasalah di barak militer. Sebanyak 39 siswa tingkat SMP sederajat menjalani pembinaan selama 14 hari di Markas Resimen Armed 1/Divif 1 Kostrad, Sira Yuda.

Program ini merupakan tindak lanjut atas keresahan masyarakat dan sekolah terhadap perilaku menyimpang sebagian pelajar, seperti terlibat tawuran, bolos sekolah, mengonsumsi alkohol, hingga penyalahgunaan narkoba.

Mereka dipilih melalui proses identifikasi oleh guru dan orang tua, yang kemudian secara sukarela menitipkan anak-anak mereka kepada pihak pemkab.

Bupati Purwakarta, Saiful Bahri bin Zain, menjelaskan bahwa program ini adalah solusi cepat yang ditawarkan pemerintah menyikapi kondisi sosial yang kian mengkhawatirkan.

“Orang tua sudah kehabisan cara. Guru pun sudah tidak sanggup. Maka, program ini jadi jalan keluar. Anak-anak ini dititipkan, bukan dipaksa. Kami semua berharap mereka berubah,” ujar Saiful.

Selama dua pekan, para pelajar akan menjalani pembinaan mental dan fisik dari TNI, di antaranya pemeriksaan kesehatan dan psikologi, pelatihan kedisiplinan, materi kepemimpinan, cinta tanah air, budi pekerti, hingga wawasan kebangsaan.

Komandan Resimen Armed 1/Divif 1 Kostrad, Kolonel Arm Roni Junaidi, menyatakan bahwa semua fasilitas telah disiapkan, mulai dari ruang tidur, makan, hingga ruang belajar.

“Program ini tidak mengajarkan perang, ini tentang menyehatkan pikiran, mental, dan fisik mereka,” tegas Kolonel Roni.

Meski mendapat sambutan positif dari banyak orang tua, program ini menuai kritik dari sejumlah pihak. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan agar hak anak tetap dijunjung dan keluarga dipersiapkan menerima kembali anak-anak tersebut pasca pembinaan.

“Jangan sampai anak-anak ini kembali ke lingkungan semula tanpa perubahan sistemik di rumah dan sekolah,” ujar perwakilan KPAI.

Kritik juga datang dari anggota Komisi X DPR RI, Esti Wijayanti, yang menilai program ini belum dikaji secara menyeluruh.

“Jangan terburu-buru. Ini soal anak, soal masa depan bangsa. Jangan sampai muncul stigma baru bagi mereka setelah keluar dari barak,” ungkap Esti dengan nada haru.

Namun demikian, Bupati Saiful menegaskan bahwa langkah ini adalah solusi darurat yang sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang sebelumnya menyatakan dukungan penuh terhadap pembinaan karakter di lingkungan militer.

Program ini juga akan diterapkan di beberapa wilayah lain di Jawa Barat, seperti Bandung dan Cianjur. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Mabes TNI AD, Polda Jabar, serta Kodam Siliwangi dalam pelaksanaannya.

“Kami hanya ingin anak-anak kami kembali punya harapan,” ucap seorang ibu yang menitipkan anaknya dalam program ini.

Gelombang pertama pembinaan ini akan berakhir pada pertengahan Mei 2025 dan akan dievaluasi secara menyeluruh untuk menentukan kelanjutan serta perluasan program ke wilayah lainnya. dilansir dari situs resmi klikbantuan co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by PEH Digital Agency