Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Tri Karya (Petir), JS, terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme) bersama Unit IV Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Riau, Senin (14/10/2025) malam.
JS ditangkap di sebuah coffee shop di salah satu hotel di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, saat diduga tengah menerima uang tunai sebesar Rp150 juta dari perwakilan salah satu perusahaan kelapa sawit terbesar di Riau.
Wakil Direktur Reskrimum Polda Riau, AKBP Sunhot Silalahi, membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, uang tersebut diduga hasil pemerasan terhadap perusahaan PT Ciliandra Perkasa, yang merupakan bagian dari grup First Resources.
“JS kami amankan berdasarkan laporan warga yang merasa resah atas tindakan pemerasan. Modusnya, pelaku mengatasnamakan LSM untuk menakut-nakuti perusahaan dengan isu korupsi dan pencemaran lingkungan,” kata AKBP Sunhot, Kamis (16/10/2025).
Awalnya, JS disebut meminta uang sebesar Rp5 miliar kepada perusahaan agar menghentikan pemberitaan negatif di sejumlah media online serta membatalkan rencana aksi demo di Jakarta. Setelah proses negosiasi, jumlah tersebut turun menjadi Rp1 miliar.
“Tersangka menggunakan 24 media online untuk memberitakan dugaan korupsi dan pencemaran lingkungan oleh perusahaan tersebut. Ketika pihak perusahaan mencoba menggunakan hak jawab, kesempatan itu tidak pernah diberikan,” lanjut AKBP Sunhot.
Pertemuan antara perwakilan perusahaan berinisial R dan JS pun terjadi di hotel tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati penyerahan uang tahap pertama senilai Rp150 juta, yang kemudian diamankan polisi sebagai barang bukti.
Atas perbuatannya, JS kini ditahan di Mapolda Riau dan dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
Namun, JS tidak tinggal diam. Saat digiring ke Mapolda, ia berteriak meminta perlindungan hukum kepada Presiden Prabowo Subianto, dan mengklaim dirinya dijebak oleh pihak perusahaan.
“Saya diajak ketemu oleh Nurianto, orang First Resources Surya Dumai. Bukan saya yang ngajak ketemu. Saya diiming-imingi, saya tidak pernah meminta-minta uang,” teriak JS di hadapan wartawan.
Ia juga menuding bahwa PT Ciliandra Perkasa panik karena dirinya berencana menggelar aksi besar di Jakarta.
“PT Ciliandra Perkasa harus ditangkap! Mereka terima Rp2,7 triliun dari Rp57 triliun dana BPDPKS yang dibongkar oleh Ibu Rieke Diah Pitaloka. Itu sudah masuk penyidikan di Jampidsus,” klaim JS.
Kasus ini kini dalam penanganan intensif penyidik Polda Riau untuk mendalami seluruh pihak yang terlibat, termasuk dugaan keterkaitan dengan aliran dana yang disebut JS.dilansir dari situs resmi nada riau co.id