Israel dilanda badai pasir pada hari Rabu (30/4/2025) yang sangat mengurangi jarak pandang di beberapa bagian selatan, bertepatan dengan angin kencang yang mengintensifkan kebakaran hutan yang berkobar di bagian tengah negara tersebut.
Sejumlah media outlet menayangkan video klip yang menunjukkan badai pasir dahsyat melanda Beersheba di Gurun Negev di Israel selatan.
Rekaman video tersebut menunjukkan kota gurun itu secara bertahap tertutup oleh awan debu besar.
Channel 12 menayangkan video tentara yang berjuang untuk menutup gerbang pangkalan militer Israel saat badai pasir melanda.
“Beginilah penampakan Shivta Base (Pangkalan Shivta) (di Negev) malam ini (Rabu 30 April) di tengah badai pasir yang tidak biasa,” info Channel 12 seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (1/5/2025). Disebutkan bahwa tentara mengalami kesulitan untuk menutup pintu karena kekuatan angin.
Sementara itu, tim pemadam kebakaran terus berupaya mengendalikan kebakaran hutan yang menyebar di kota-kota antara Yerusalem dan Tel Aviv, yang didorong oleh angin kencang.
Komandan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem Shmulik Friedman mengatakan kebakaran hutan itu mungkin merupakan “kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Israel,” demikian dilaporkan Israeli Army Radio.
Adapun Menteri Pertahanan Israel Katz mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari sebelumnya dan memerintahkan tentara untuk membantu petugas pemadam kebakaran di wilayah Jerusalem Hills (Perbukitan Yerusalem).
Channel 12 mengatakan Israel membatalkan semua perayaan Independence Day (Hari Kemerdekaan) yang dijadwalkan karena kebakaran hutan besar-besaran.
“Hari Kemerdekaan,” yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Palestina atas Nakba — pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.
Petugas penyelamat Israel dilaporkan mengevakuasi penduduk dari beberapa kota di Israel tengah minggu lalu di tengah kebakaran hutan yang meluas yang dipicu oleh suhu yang tinggi dan angin kencang, yang menghancurkan 10.000 dunum (2.500 hektar) dan melukai sembilan orang. dilansir dari situs resmi liputan6 co.id
