Breaking News

Breaking News

Rentetan kasus dugaan keracunan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah menuai sorotan tajam dari Komisi IX DPR. Wakil Ketua Komisi IX Yahya Zaini menilai lemahnya sistem distribusi MBG menjadi titik rawan munculnya gangguan kesehatan pada siswa.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus keracunan MBG muncul di berbagai wilayah. Mulai dari Kupang hingga yang terbaru terjadi di Wates, Kulon Progo, Jawa Tengah, yaitu sekitar 80 siswa dari dua SMP diduga mengalami keracunan setelah mengkonsumsi MBG.

“Kelemahan dalam pengelolaan distribusi sering kali menjadi celah munculnya risiko keracunan dan gangguan kesehatan lainnya,” kata Yahya kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).

Yahya meminta Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat pengawasan terhadap seluruh rantai distribusi MBG, mulai dari pengiriman, penyimpanan, hingga penyajian di sekolah-sekolah.

Ia juga menyarankan tenaga kesehatan dilibatkan secara langsung dalam pengawasan agar potensi risiko bisa diantisipasi sejak dini. “Peran nakes sangat vital dalam mengidentifikasi penyebab masalah, memberikan pertolongan medis, dan melakukan edukasi,” ujarnya.

Politisi Partai Golkar itu turut mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan audit menyeluruh terhadap kandungan gizi dan keamanan menu MBG. “Audit ini krusial agar MBG tidak hanya bergizi, tapi juga bebas dari kontaminan dan bahan berbahaya yang mengancam kesehatan,” tegas Yahya.

Program MBG merupakan salah satu program unggulan nasional Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah. Namun, Yahya menegaskan keberhasilan program ini sangat bergantung pada sistem pengawasan yang ketat dan akuntabel. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by Rizarch