Dana ratusan juta dari Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau BSPS 2024 diduga mengalir ke oknum pejabat di lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep.
Hal itu disampaikan oleh Fauzi As, orang yang dipercaya Koordinator Kabupaten (Korkab) BSPS 2024 Sumenep Rizky Pratama untuk menyimpan data dan bukti-bukti penyelewengan program BSPS tersebut di tahun 2024.
“Awalnya Kiki (sapaan Rizky Pratama, red) tidak terbuka, tapi dia menghubungi saya dan menceritakan secara detail terkait dengan dana-dana yang diselewengkan dan masuk ke siapa saja,” kata dia.
Bahkan, Fauzi As menyebut dana tersebut di antaranya mengalir ke Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep Lisal Noer Anbiyah.
Dari keterangan Fauzi As, pejabat Pemkab Sumenep itu meminta langsung Rp100 ribu per rumah ke Rizky Pratama selaku korkab BSPS. Jika dikalkulasi sekitar Rp500 juta lebih. Tetapi tidak dikabulkan semuanya.
“Kiki hanya memberikan Rp425 juta dengan tiga kali transaksi, di antaranya di kedai HK dan kafe dekat dinas perizinan,” imbuhnya.
Kepala Disperkimhub Sumenep Yayak Nurwahyudi meminta menghubungi yang bersangkutan, dia mengaku tidak mengetahui terkait persoalan tersebut.
“Konfirmasi ke yang disebut menerima saja nggih,” ujarnya singkat.
Lantaran namanya disebut, Kabar Madura mencoba mengkonfirmasi Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman Disperkimhub Sumenep Lisal Noer Anbiyah. Tetapi dia membantah atas tuduhan tersebut.
“Tidak benar,” kata dia singkat.
Ketika ditanya langkah yang akan diambil untuk membersihkan namanya atas sebutan menerima uang haram itu, Lisal masih Belum menentukan langkah konkretnya.
“Masih mau dikonsultasikan,” imbuhnya. dilansir dari situs resmi kabar madura co.id.