Breaking News

Breaking News

Kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai telah memberikan hantaman keras terhadap Indonesia.

Menurut anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto, kebijakan tarif Trump berpotensi merugikan ribuan produk ekspor Indonesia ke AS.

Pasalnya, ribuan produk ekspor Indonesia selama ini mendapatkan tarif impor sebesar 0%.

“Tarif ini kalau dijalankan, efeknya cukup banyak. Ada 3.840 produk Indonesia yang menikmati 0% masuk ke AS,” kata Darmadi dalam diskusi Koordinat Wartawan Parlemen via YouTube TV Parlemen, Kamis (24/4/2025).

Selain itu, kata Darmadi, terdapat sektor industri di Indonesia yang berperan sebagai penyerap tenaga kerja terbanyak.

Industri yang disebut sebagai labor extensive itu memproduksi barang yang pasar terbesarnya adalah negeri Paman Sam tersebut.

“Itu seperti tekstil, mebel dan furnitur itu paling besar karena ternyata dua produk itu ekspornya sebagian hampir 60% ke Amerika. Tenaga kerjanya juga, tekstil itu paling banyak, hampir 4 juta orang. Mebel dan furnitur itu satu juta,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Darmadi meyakini apabila negosiasi pemerintah ke AS gagal, maka situasi yang dikhawatirkan tersebut akan semakin menjadi-jadi.

Dia juga menegaskan, posisi Indonesia tidak bisa melakukan retaliasi atau perlawanan terhadap kebijakan tarif Trump.

“Akibatnya apa kalau kita retaliasi? Banyak. Nanti PHK makin banyak, pengangguran bagaimana? Kemiskinan juga. Karena ekspor terhenti karena tingginya tarif itu,” tutur Darmadi.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang diundang Amerika Serikat (AS) dalam membicarakan negosiasi kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Donald Trump.

Dalam upaya negosiasi tersebut, Indonesia telah mempersiapkan proposal yang di dalamnya terdapat poin-poin yang kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan AS agar dapat memberikan kelonggaran terhadap kebijakan yang dimaksud.

Menko Perekonomian Airlangga menambahkan, Indonesia telah menyusun rencana perihal gap neraca dagang antara AS dan Indonesia agar tidak terlampau besar selisihnya.

Diketahui, AS kini mengalami defisit neraca dagang terhadap Indonesia, sekitar US$ 18 miliar.

Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil Indonesia dalam negosiasi diharapkan dapat menekan dampak negatif dari kebijakan tarif Trump, yang selama ini dinilai menjadi pemicu utama ketegangan dagang antara kedua negara. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by PEH Digital Agency