Breaking News

Breaking News

Kamu mengikuti diet intermittent fasting? Pahami jadwal diet intermittent fasting yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.

Intermittent fasting (IF) merupakan salah satu metode diet yang semakin populer karena diklaim efektif menurunkan berat badan tanpa perlu mengatur jenis makanan secara ketat. Diet ini berfokus pada pengaturan waktu makan dan puasa dalam sehari atau dalam periode tertentu.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi alasannya tidak jelas,” kata Cesar Sauza, RDN, ahli gizi terdaftar di National Coalition on Healthcare (NCHC), dilansir dari Women’s Health.

Selain membantu menurunkan berat badan, IF juga dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan seperti meningkatkan metabolisme, mengurangi risiko diabetes, dan memperbaiki fungsi sel tubuh.

Meski terlihat sederhana, menjalani diet intermittent fasting dengan benar membutuhkan pemahaman mengenai jadwal yang sesuai serta cara melakukannya agar hasilnya optimal. Pola IF memiliki beberapa variasi yang bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh dan gaya hidup masing-masing, seperti pola 16:8, 5:2, hingga 24 jam puasa selang-seling.

Memilih jadwal diet intermittent fasting yang tepat dan konsisten sangat penting agar tubuh dapat beradaptasi dan memaksimalkan manfaat dari puasa intermiten. 

Bagi pemula, jadwal diet intermittent fasting perlu dilakukan secara bertahap untuk menghindari efek samping seperti lemas atau lapar berlebihan.

Selain itu, pemilihan makanan saat waktu makan juga berperan besar dalam keberhasilan diet ini. Mengonsumsi makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat dapat membantu menjaga kenyang lebih lama serta mencegah makan berlebihan setelah periode puasa berakhir.

Berikut pilihan jadwal diet intermittent fasting yang bisa kamu coba serta panduan cara melakukannya dengan benar agar cepat menurunkan berat badan:

1. Pola 16:8

Pola ini merupakan metode IF yang paling umum dan mudah diterapkan. Dalam pola ini, kamu berpuasa selama 16 jam dan memiliki jendela makan selama 8 jam.

Bagi kebanyakan orang, jadwal ini berarti tidak makan apa pun setelah makan malam dan melewatkan sarapan. Kamu mungkin makan antara, tengah hari hingga pukul 8 malam.

Contoh jadwalnya:

08:00 – 12:00: Puasa (boleh minum air putih, teh tanpa gula, atau kopi hitam)

12:00 – 20:00: Jendela makan (disarankan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang)

20:00 – 08:00: Kembali berpuasa

Cara melakukannya:

– Awali dengan puasa 12 jam jika Anda pemula, lalu tingkatkan secara bertahap hingga 16 jam.

– Pilih makanan tinggi protein, serat, dan lemak sehat saat berbuka agar tetap kenyang.

– Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana agar tidak cepat lapar kembali.

2. Pola 5:2

Metode ini mengatur pola makan dengan cara makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hanya 500-600 kalori pada 2 hari lainnya.

Contoh jadwalnya:

Senin, Rabu, Jumat, Sabtu, Minggu: Makan seperti biasa dengan pola makan sehat.

Selasa dan Kamis: (Puasa) Mengurangi asupan kalori hingga 500 sampai 600 kalori dalam sehari.

Cara melakukannya:

– Pada hari puasa, pilih makanan tinggi protein dan serat agar tetap bertenaga.

– Minum banyak air putih untuk mengurangi rasa lapar.

– Hindari makanan olahan dan junk food agar hasil lebih maksimal.

3. Pola 24 Jam (Eat-Stop-Eat)

Jadwal diet intermittent fasting selanjutnya melibatkan puasa penuh selama 24 jam sebanyak 1 sampai 2 kali dalam seminggu. Misalnya saja, kamu makan malam pada pukul 19:00 dan tidak makan lagi hingga pukul 19:00 keesokan harinya.

Cara melakukannya:

– Mulai dengan puasa 12 sampai 16 jam terlebih dahulu sebelum mencoba 24 jam penuh.

– Minum air putih, teh, atau kopi hitam selama puasa untuk menghindari dehidrasi.

– Setelah puasa, makan dalam porsi wajar dan hindari makan berlebihan.

Tips Agar Diet Intermittent Fasting Agar Berhasil

1. Konsisten dengan jadwal puasa. Tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi, jadi lakukan IF secara rutin.

2. Hindari makanan olahan dan bergula tinggi. Makanan ini dapat memicu rasa lapar lebih cepat.

3. Perbanyak konsumsi protein dan serat karena akan membantumu kenyang lebih lama dan mencegah craving.

4. Tetap aktif dan berolahraga ringan untuk membantu meningkatkan metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak.

5. Tidur yang cukup. Kurang tidur bisa meningkatkan hormon lapar dan membuat diet tidak efektif.

Kamu bisa memilih jadwal diet intermittent fasting sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidupmu. IF dapat menjadi pilihan efektif untuk menurunkan berat badan jika dilakukan dengan benar dan konsisten.

Dengan memahami jadwal diet intermittent fasting yang tepat serta memilih makanan sehat, kamu dapat mencapai hasil yang optimal tanpa harus merasa terbebani dengan aturan makan yang terlalu ketat.dilansir dari situs resmi wolipop co.id

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by PEH Digital Agency