Militer Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza, termasuk kamp pengungsi Jabalia, Gaza utara. Menurut organisasi amal internasional bernama Médecins Sans Frontières (MSF) atau Doctors Without Borders, ribuan orang terjebak di Jabalia.
Dilansir Al Jazeera, Sabtu 12 Oktober 2024, serangan Israel pada Jumat 11 Oktober 2024 menewaskan sedikitnya 41 orang, kata petugas medis Palestina. Hampir setengah dari korban jiwa terjadi di Jabalia.
Israel melancarkan serangan darat secara brutal di Jabalia. Enam orang dilaporkan tewas dalam serangan di sebuah rumah milik keluarga al-Dayah pada Jumat 11 Oktober 2024 malam, kata juru bicara pertahanan sipil Mahmoud Basal.
Jurnalis Al Jazeera, Hani Mahmoud, yang melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan “Semuanya menghasilkan satu kesimpulan: pembunuhan massal terjadi demi pembunuhan tanpa tujuan yang jelas”.
“Ketika kita melihat mayat tiba di rumah sakit di Deir el-Balah, polanya sama dengan mayoritas kematian lain (targetnya) adalah perempuan dan anak-anak,” kata Mahmoud.
Organisasi MSF mengatakan pada hari Jumat 11 Oktober 2024 bahwa ribuan orang terjebak di kamp pengungsi Jabalia di tengah serangan Israel.
“Tidak seorang pun diizinkan masuk atau keluar; siapa pun yang mencoba akan tertembak,” kata koordinator MSF Sarah Vuylsteke pada X.