Breaking News

Breaking News

Harga kedelai di Jawa Timur naik dampak dari tarif impor Amerika Serikat yang diberlakukan Presiden Donald Trump. Menyiasati mahalnya harga kedelai, perajin tempe mulai memperkecil ukuran produknya.

Perajin tempe di Jalan Ciliwung, Kecamatan Patrang, Jember memilih tidak menaikkan harga jual meski kedelai makin mahal. Mereka memperkecil ukuran tempe yang diproduksi.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, Minggu (20/4/2025), harga kedelai impor di Jawa Timur saat ini mencapai Rp 9.867 per kilogram. Padahal dua pekan lalu harganya masih sekitar 8.500 per kilogram.

Kenaikan ini terjadi sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru Amerika.

“Dampak ekonomi global sekarang imbasnya sampai ke perajin tempe seperti saya, kata seorang perajin tempe di Jember Mohammad Sholeh.

Sholeh masih mempertahankan harga jual tempe di pasaran sekitar Rp 2.500 hingga Rp 20.000 sesuai dengan ukuran, meski kedelai makin mahal. Hanya saja ukuran produknya diperkecil.

Sholeh dan sejumlah perajin tempe di Jember resah apabila harga kedelai impor terus naik, usaha mereka terancam gulung tikar.

“Kasihan para perajin tempe yang kecil, pasti dampaknya luar biasa, teapi semoga saja masih bisa terus bertahan dan harga kedelai bisa kembali normal,” ujarnya. dilansir dari situs resmi  beritasatu co.id.

Leave a Comment

javanica post

Javanica Post adalah portal berita online yang dikelola oleh PT. Javanica Media Digital, salah satu anak perusahaan dari Javanica Group.

Edtior's Picks

Latest Articles

©2024 javanica post. All Right Reserved. Designed and Developed by PEH Digital Agency