Mecimapro (PT Melania Citra Permata), kembali menuai sorotan usai ditagih utang oleh salah satu vendor terkait konser boyband K-pop DAY6.
Hingga hari pelaksanaan konser, 3 Mei 2025, warganet masih membanjiri media sosial dengan kecaman dan kekecewaan terhadap promotor tersebut.
Sebelumnya, promotor ini telah menuai banyak kritik dari penggemar DAY6 terkait proses refund tiket yang dinilai tidak jelas.
Isu terbaru mencuat dari pernyataan salah satu vendor Surabaya yang pernah menjalin kerja sama dengan Mecimapro dalam pelaksanaan konser DAY6 pada tahun 2024 lalu.
Konser yang bertajuk DAY6 3rd World Tour Forever Young itu diselenggarakan di tiga kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Bali.
Melalui akun resmi X miliknya, pihak Graha Pena Surabaya menagih utang dengan me-retweet unggahan dari akun resmi Mecimapro yang berisi informasi mengenai e-tiket konser DAY6 yang digelar pada hari ini, 3 Mei.
“Halo, Anda masih memiliki kekurangan pembayaran ditempat kami Jawa Pos Arena Surabaya! Mohon segera dibayarkan, kami sudah berusaha berbicara baik baik, tetapi anda menutup akses kami dan tidak merespon tim kami. Sudah 6 bulan kami hanya dijanjikan pembayaran. Terima kasih,” tulis akun @grahapena88 pada Sabtu, (3/5/2025).
Graha Pena Surabaya, yang merupakan properti milik Jawa Pos, tercatat sebagai gedung yang digunakan oleh promotor sebagai lokasi konser DAY6 pada 16 Oktober 2024.
Meski konser yang digelar tujuh bulan lalu tersebut berhasil meraih penjualan tiket hingga ludes tanpa sisa, tetap disayangkan masalah seperti ini muncul belakangan.
Semula banyak netizen yang meragukan keaslian akun tersebut. Keraguan itu sirna usai akun Instagram resmi milik @grahapenasby yang sudah terverifikasi dengan centang biru membenarkan bahwa akun X tersebut memang asli, sehingga tuntutan yang disampaikan dianggap sah dan dapat dipertanggungjawabkan.
Insiden ini semakin memperpanjang daftar masalah dan kelalaian yang dilakukan oleh pihak Mecimapro sebagai promotor konser DAY6 di Indonesia. Protes dan keluhan terhadap Mecimapro yang terus berlanjut saat ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. dilansir dari situs resmi radar mojokerto co.id.