CEO OpenAI Sam Altman digugat Annie Altman, yang merupakan adik kandungnya sendiri, atas tuduhan pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan saat dia masih di bawah umur. Gugatan diajukan ke pengadilan federal Missouri, AS.
Sang adik menuduh Sam telah melakukan banyak tindakan pemerkosaan, kekerasan seksual, penganiayaan, sodomi, hingga pemukulan kepadanya. Annie mengaku peristiwa tersebut dialaminya sejak 1997 hingga 2006, dengan pelecehan seksual sudah dimulai saat ia berusia tiga tahun.
Gugatan menyebutkan Annie menderita cedera fisik dan mengalami gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD), tekanan emosional parah, penderitaan mental, dan depresi. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan, sebagai akibat dari pelecehan tersebut.
Annie meminta pengadilan juri dan ganti rugi sebesar lebih dari 75.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,2 miliar (kurs Rp 16.229,4), jumlah minimum yang dibutuhkan untuk gugatan federal jenis ini. Menurut laporan The New York Times, pengacara menyebut Annie turut meminta ganti rugi berdasarkan kekayaan bersih Sam, yang dapat dibuka ke publik sebagai bagian dari proses pengungkapan kasus tersebut.
Pengacara Annie, Ryan Mahoney, mengatakan gugatan baru diajukan pada Senin (6/1) waktu setempat, karena Undang-undang Missouri mengizinkan korban pelecehan seksual di masa kecil baru bisa mengajukan gugatan hingga 10 tahun setelah ulang tahun ke-21. Annie resmi berusia 31 tahun per Rabu (8/1).
CEO OpenAI Sam Altman Bantah Tuduhan Adik Kandung
Sam Altman mengakui adanya tuntutan hukum tersebut, tapi ia membantah semua tuduhan yang dilayangkan adiknya. Pernyataan resminya, yang dibuat bersama ibu dan dua adik laki-lakinya, diposting di akun X miliknya.
“Semua klaim [Annie] sama sekali tidak benar,” ujar Sam.
“Annie telah membuat pernyataan yang sangat menyakitkan, dan sepenuhnya tidak benar tentang keluarga kami, terutama Sam. Kami memilih untuk tidak menanggapi secara terbuka, demi menghormati privasinya dan privasi kami sendiri. Namun, dia kini telah mengambil tindakan hukum terhadap Sam, dan kami merasa tidak punya pilihan selain menanggapi hal ini. Situasi ini membuat seluruh keluarga kami sangat sedih.”
– Connie, Sam, Max, dan Jack –
Pernyataan itu juga menyebut keluarganya selama bertahun-tahun selalu mendukung Annie dalam banyak hal, termasuk menawarkan bantuan keuangan hingga mencarikan pekerjaan.
Mereka menuduh balik Annie mengalami gangguan kesehatan mental. Keluarga sudah memintanya untuk menerima bantuan medis, tapi Annie selalu menolak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Annie memang giat melontarkan tuduhan serupa kepada kakaknya. Tuduhan tersebut banyak diunggah di media sosial X.
“Saya bukan lagi anak berusia empat tahun yang ditiduri ‘saudara’ berusia 13 tahun tanpa izin,” tulis Annie dalam sebuah unggahan di X pada Maret 2023, dilansir dari situs resmi kumparan co.id