Susi Pudjiastuti terlihat sangat menyayang sikap Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi ketika mengatakan agar kiriman teror berupa kepala babi kepada media Tempo agar ‘dimasak saja’. Menurut Susi Pudjiastuti, tanggapan tersebut tidak selayaknya diucapkan oleh Hasan Nasbi sebagai juru bicara Presiden.
Untuk itu, mantan Menteri Kelautan periode 2014-2019 tersebut menegaskan agar Presiden Prabowo Subianto menggantinya dengan jubir yang lebih baik dalam berkomunikasi kepada publik.
“Ignorance!!!! he has to stop represent government talking in public. Pak Presiden Prabowo,” cuit Susi, 22 Maret 2025. (Kebodohan!!!! dia harus berhenti mewakili pemerintah bicara di depan publik. Pak Presiden Prabowo) Fedi Nuril, aktor yang kerap menyuarakan kritik kepada pemerintah juga tampak kecewa karena untuk kesekian kalinya pemerintah tidak menunjukkan komunikasi yang baik kepada masyarakat.
‘Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi diminta tanggapan tentang wartawati Tempo yang dikirimkan kepala babi, dijawab dengan ‘udah, dimasak aja’. Lagi-lagi pemerintah menunjukkan komunikasi yang buruk dengan tidak bersimpati,” ujarnya.
Fedi Nuril mengingatkan secara tegas kepada Hasbi Hasan bahwa sesungguhnya ia adalah juru bicara Presiden yang semestinya menjadi komunikator yang baik karena sesuatu yang disampaikan mewakili seorang yang tokoh yang memiliki kedudukan paling tinggi di negara Indonesia.
“Ingat, Bang. Mulut Anda adalah mulut presiden!” pungkasnya melalui akun X-nya, 22 Maret 2025. Rocky Gerung juga menilai bahwa Presiden Prabowo dan pemerintah pada umumnya semakin tidak menanggapi kritik yang dilayangkan masyarakat sipil baik itu disampaikan melalui hal sederhana seperti meme atau humor.
Hal semacam itu kata Rocky hendaknya bisa difahami dengan baik lalu disampaikan kepada publik dengan baik pula sehingga tidak menimbulkan bahaya selanjutnya yang dapat mengundang gejolak masyarakat sipil. selanjutnya, setelah respons tersebut viral, Hasan Nasbi mengklarifikasi ucapannya bahwa hal tersebut merupakan tanggapan yang paling benar untuk merespons masalah paket teror yang dikirim kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana.
Menurutnya, tanggapan Francisca terkait teror tersebut dengan lelucon sudah sangat tepat agar mengecilkan hati si Peneror.
Jika tanggapan Francisca seperti kata Hasan, maka si Peneror akan stres karena terornya menjadi bahan yang ditertawakan, yang menunjukkan tidak ada rasa takut sama sekali.
Jadi kata juru bicara Presiden Prabowo itu, apa yang telah disampaikan kepada publik sebelumnya merupakan penyempurna dari respons Francisca saja, dilansir dari situs resmi megapolitian co.id