Artikel seputar perempuan, gaya hidup, karier, kecantikan, dan inspirasi bagi wanita modern masa kini.
Usulan mengejutkan datang dari Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman. Dalam sebuah acara di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (15/10), Maman mengajak para pelaku usaha lokal untuk memproduksi tas bermerek tiruan alias KW.
“Saya pikir daripada kita repot-repot, kenapa nggak UMKM kita juga produksi aja tas-tas KW,” ujar Maman di hadapan peserta acara.
Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas maraknya barang impor tiruan yang disebut-sebut membuat penjualan tas dari sentra Tajur, Bogor, kian terpuruk. Maman menyebut langkah memproduksi barang tiruan bisa menjadi strategi untuk menyaingi produk impor tersebut.
Menurutnya, tidak ada masalah dalam memproduksi barang tiruan selama tidak menyalahi ketentuan hukum.
“Masalahnya gimana? Nggak ada kan? Ada model Louis Vuitton, nah kita buat namanya Louis Vutong,” kata Maman sambil tersenyum.
Namun, pernyataan itu segera menuai reaksi beragam di media sosial. Banyak warganet menilai pernyataan sang menteri justru berpotensi menormalisasi pelanggaran hak cipta dan menurunkan kualitas industri kreatif lokal.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kementerian terkait maksud dan konteks lengkap pernyataan Maman tersebut. dilansir dari situs resmi manado post co.id