Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pernyataan ambigu terkait isyarat Pentagon bahwa Amerika dan Israel akan mengeroyok Iran untuk melenyapkan fasilitas nuklirnya. Washington saat ini telah mengerahkan banyak aset tempur ke Timur Tengah setelah perang Teheran-Tel Aviv memanas.
“Saya mungkin melakukannya, mungkin tidak, tidak seorang pun tahu,” kata Trump saat ditanya apakah Amerika benar-benar akan intervensi militer dalam perang Iran-Israel. Trump mengatakan bahwa tidak ada yang terlambat untuk negosiasi dengan Iran, yang menciptakan campuran ancaman dan potensi diplomasi yang tidak stabil.
“Iran tidak lagi memiliki pertahanan udara yang nyata dan saya tidak tahu berapa lama mereka akan bertahan.” Lebih jauh, Trump mengulangi narasi lama tentang ancaman Iran yang dirasakan, dengan menyatakan, “Kami telah diancam oleh Iran selama bertahun-tahun.”
Tak hanya itu, Trump juga mengisyaratkan akan ada perkembangan yang segera terjadi, dengan mengatakan: “Minggu depan akan menjadi minggu yang penting, mungkin kurang dari seminggu. Kita lihat saja apa yang terjadi, belum ada yang selesai.”
Komentar Trump muncul setelah agresi Israel terhadap Iran yang dimulai sejak Jumat, yang menewaskan ratusan warga Iran dan melukai lebih dari 1.000 orang. Iran merespons dengan meluncurkan Operasi True Promise III, dengan sedikitnya 11 gelombang serangan rudal dan drone yang menghantam instalasi dan infrastruktur militer rezim Zionis.
Situasi ini memicu peringatan keras dari Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada hari Rabu. Dalam pidato yang disiarkan di televisi, dia memperingatkan Washington agar tidak terlibat dalam agresi Tel Aviv yang sedang berlangsung terhadap Teheran, dan bersumpah akan memberikan konsekuensi yang berat jika AS campur tangan.
“Orang-orang bijaksana yang mengenal Iran, negaranya, dan sejarahnya tidak pernah berbicara kepada negara ini dengan ancaman, karena negara Iran tidak dapat ditundukkan,” kata Khamenei. “Rakyat Amerika harus tahu bahwa setiap intervensi militer AS niscaya akan berujung pada kerugian yang tidak dapat diperbaiki,” ujarnya.
Pernyataan Pemimpin tersebut merupakan tanggapan langsung terhadap ancaman Trump sebelumnya yang ditujukan kepada Khamenei dan kemungkinan dukungan militer AS untuk Israel.
Iran yakin Israel telah mengoordinasikan perang yang dipaksakan terhadap Iran dengan AS, sebagaimana ditegaskan oleh rezim Zionis yang menerima dukungan dan kerjasama penuh Washington, serta pernyataan dari pejabat AS seperti Trump. Para analis juga telah mengkonfirmasi potensi kemampuan rudal Iran, menekankan potensinya untuk menimbulkan kerusakan yang menghancurkan pada pangkalan AS di wilayah tempat puluhan ribu tentara ditempatkan.
Rudal-rudal Iran telah menunjukkan ketepatan dan kemampuan destruktif di berbagai wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir. Terlebih lagi, keterlibatan langsung Washington dalam memaksakan perang terhadap Iran dapat mendorong Teheran untuk lebih bertekad dalam mempertahankan kedaulatannya di Teluk Persia dan mempengaruhi pasar minyak global, yang akan mengubah dinamika ekonomi AS.
Menambahkan lapisan lebih lanjut pada keterlibatan Washington, Trump mengungkapkan nasehatnya kepada Netanyahu, dengan menyatakan, “Saya katakan kepada Netanyahu: teruslah maju.” Ketika ditanya tentang sikap pemimpin Iran yang tidak menyerah, Trump hanya berkata, “Saya katakan semoga berhasil.”
Kemudian pada hari Rabu, Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan tanggapan yang berapi-api terhadap pernyataan Trump, dengan tegas menolak gagasan negosiasi di bawah tekanan dan bersumpah untuk menghadapi ancaman dengan ancaman balasan.
“Tidak ada pejabat Iran yang pernah meminta untuk merendahkan diri di gerbang Gedung Putih,” kata misi tersebut dalam sebuah pernyataan, yang menandakan penolakan Teheran untuk diintimidasi oleh retorika Washington. Pernyataan tersebut dengan tegas mengisyaratkan bahwa Iran tidak akan membiarkan dirinya berada dalam situasi di mana mereka bernegosiasi dengan Amerika Serikat di bawah tekanan. Misi Iran untuk PBB selanjutnya mengutuk ancaman Washington untuk menyingkirkan pemimpin Iran.
“Satu-satunya hal yang lebih hina daripada kebohongannya adalah ancaman pengecutnya untuk ‘menyingkirkan’ Pemimpin Tertinggi Iran,” katanya. “Iran akan menanggapi setiap ancaman dengan ancaman balasan, dan setiap tindakan dengan tindakan timbal balik,” imbuh Misi Iran untuk PBB. dilansir dari situs resmi sindo co.id.