Keluhan keras muncul dari keluarga pasien RSUD Cut Meutia Aceh Utara, setelah menemukan belatung di tempat tidur pasien. Pihak rumah sakit berdalih insiden itu terjadi karena ruang IGD penuh, sehingga terpaksa menggunakan tempat tidur ( kasur, red) lama yang sebelumnya digudangkan.
“Kami, keluarga pasien peserta BPJS Kesehatan, dengan ini menyampaikan pengaduan resmi atas pelayanan tidak layak yang dialami di RSUD Cut Meutia, Aceh Utara,” sebut Supriansyah, keluarga pasien yang juga Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa asal Tanoh Gayo (Pematang) yang berdomisili di Aceh Utara, Selasa (30/9)
Dia juga menjelaskan kronologi kejadian. Pada tanggal 29 September 2025, pasien atas nama Annisa, peserta BPJS Kesehatan dengan Nomor Kepesertaan : 0000227079044 masuk ke RSUD Cut Meutia.
Setelah selesai administrasi, pasien ditempatkan di ruang IGD. Namun kondisi fasilitas sangat buruk. Menurut Supriansyah, tempat tidur pasien ditemukan penuh belatung. Selain itu juga tanpa sprei.
Keluarga pasien melaporkan kondisi ini ke pihak rumah sakit. Ironisnya, petugas rumah sakit milik Pemkab Aceh Utara tersebut mengabaikannya. “Tidak memberikan solusi meski telah kami minta,” tegas Supriansyah kembali.
Karena kondisi tersebut, dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan pasien. Pihak keluarga bermaksud memindahkan pasien ke rumah sakit lain yang lebih layak.
Namun pihak RSUD Cut Mutia menolak, dengan alasan bahwa data pasien sudah terverifikasi di RS tersebut selama sepuluh hari. Bila keluarga memaksa pindah, maka biaya harus ditanggung sendiri. “Saat kita minta solusi, pihak rumah sakit tidak memberikan jawaban yang memadai,” keluh Supriansyah.
Terkait dengan kasus tersebut, sebagai mahasiswa, Supriansyah khawatir akan terulang pada pasien lain. Sehingga dia meminta BPJS Kesehatan memastikan hak pasien, termasuk memindahkan pasien ke fasilitas yang layak tanpa membebani biaya keluarga.
Selain itu, Ombudsman dan Dinas Kesehatan Aceh Utara harus melakukan investigasi, serta memberi sanksi atas dugaan kelalaian dan pelayanan tidak manusiawi ini. “Perbaikan sistem pelayanan di RSUD Cut Mutia agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Klarifikasi Manajemen RSUD Cut Meutia
Terkait dengan permasalahan tersebut, manajemen RSUD Cuy Meutia menyampaikan klarifikasi. Seperti disampaikan dr Harry Laksamana dari Bagian Humas rumah sakit, pasien Nn. A, masuk malam dini hari dengan kondisi IGD penuh. Jadi terpaksa menggunakan bed sebagai tempat tidur sementara yang sudah digudangkan karena kondisinya kurang layak.
Oleh karena Ruang Marwah sedang direnovasi, maka pasien penyakit dalam wanita sementara digabungkan ketempat lain dekat IGD.
“Kondisi bed yang tidak layak ini, sudah diperintahkan untuk segera ditarik oleh manajemen dan saat ini sudah kembali digudangkan,’ jelas Harry.
Dia juga menambahkan, pihak manajemen RSUD Cut Meutia sudah menghubungi BPJS, untuk menjelaskan perihal ini. Selain itu juga berkoordinasi agar pasien bisa melakukan pemeriksaan dan perawatan kembali atas sakitnya yang dideritanya. dilansir dari situs resmi waspada co.id