Setelah dinanti-nanti cukup lama, sistem pembayaran tol tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan segera diterapkan pada awal tahun 2025.
PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) memastikan bahwa sistem MLFF dapat mulai diberlakukan secara komersil pada kuartal I tahun 2025 mendatang.
MLFF memungkinkan para pengguna tol untuk tidak lagi berhenti di gerbang tol saat melakukan pembayaran. Sistem ini menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yang merupakan sistem canggih di mana transaksi dapat dilakukan melalui aplikasi di gawai dan dibaca melalui satelit.
GNSS menggunakan alat yang dipasang di dalam mobil. Saat kendaraan berada di gardu jalan tol, alat itu akan terbaca lewat sistem di satelit.
Nantinya, transaksi akan dilakukan melalui aplikasi Cantas yang diintegrasikan dengan data Electronic Registration and Identification (ERI) atau data kepemilikan kendaraan yang dimiliki Korlantas Polri.
Tiga elemen penting dalam implementasi MLFF juga sudah disiapkan, mulai dari central system, pintu tol berupa gate entry (gantry), dan alat-alat digital untuk enforcement system.
Dalam tahap awal penerapannya, Jalan Tol Bali Mandara digunakan sebagai uji coba perdana sistem canggih tersebut.
Selain itu, sistem ini ditargetkan akan dilaksanakan bertahap dan diterapkan di 40 ruas tol di Indonesia
Membantu untuk menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM)
MLFF digadang-gadang memiliki segudang manfaat yang dapat dirasakan oleh pengendara, salah satunya adalah meminimalisir penggunaan bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini dikarenakan pengguna tidak perlu berhenti dan mengantre di gerbang tol untuk membayar. Dengan waktu tempuh yang lebih cepat, emisi yang dihasilkan juga akan dapat diminimalisir.
Sistem pembayaran nirsentuh ini juga dapat membantu meneken polusi yang diakibatkan oleh kemacetan atau antrean di gerbang tol.
Sebagai informasi, kemacetan menjadi salah satu penyebab kerugian ekonomi Indonesia setiap tahunnya. Oleh karena itu, penerapan MLFF menjadi solusi untuk mengurai kemacetan yang dapat mengakibatkan kerugian negara.
Proyek raksasa ini merupakan investasi dari Hungaria senilai Rp4,5 triliun. Menariknya, dana yang digunakan adalah dana publik Hungaria. Sistem MLFF ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan sistem canggih untuk pembayaran tol.
Dilansir dari situs resmi goodnews.co.id