Pekalongan, Jawa Tengah, dilanda banjir dan longsor. Sedikitnya data dari Kwartir Daerah Pramuka Jawa Tengah lewat akun X resmi, sebanyak 23 orang tewas akibat peristiwa itu.
“Mohon izin melaporkan Pekalongan Berduka,” tulis akun tersebut.
Banjir dan longsor disebabkan hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di kabupaten Pekalongan di beberapa kecamatan seperti Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang, Petungkriyono, Kesungwuni, Wonopringgo.
“Lokasi paling parah kecamatan Petungkriyono, longsor menimpa desa Kasimpar,” tulis akun tersebut.
Saat ini korban meninggal dunia 23 orang, yang lain masih dalam pencarian. Akses lokasi jalan utama terputus menyebabkan beberapa desa terisolasi. Selain Pekalongan, Kwartir Daerah Pramuka Jawa Tengah juga mengumumkan sejumlah data yakni:
Banjir longsor menghanyutkan rumah warga dukuh kuripan desa Surjo bawang dan ada 1 korban yang belum ditemukan. Jembatan merah tampingan ambrol Longsor di jalan menuju sidoharjo bawang. Banjir bandang di kayu landak.
Jembatan penghubung desa ngadirejo- keteleng/dk pringombo/kali langsean hanyut. Banjir bandang mengakibatkan tumpukan kayu di jalan ds. Pacet. Atap rumah kawur di dk. Cepoko-bandar.
Jembatan kali Belo Tersono putus. Pemandian air hangat plantungan tertutup banjir. Depan RS qim banjir, masih bisa dilalui kendaraan merayap. Pohon tumbang menimpa mobil di selatan Undip bandar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi mengungkap data sementara tercatat 16 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya mengalami luka.
Kepala BDPB Jateng menyebut akses yang sulit dan cuaca yang tengah hujan membuat Tim SAR dan Relawan melakukan proses evakuasi secara bertahap, dilansir dari situs resmi disway co.id
