Teh herbal diyakini punya segudang manfaat untuk kesehatan, termasuk dapat membantu membakar lemak pada tubuh. Beberapa jenis teh herbal bahkan dipercaya bisa berperan langsung dalam penurunan berat badan berkat kandungan katekinnya. Dikutip dari Health pada Minggu (13/5/2024), katein adalah senyawa tanaman dengan sifat antioksidan yang kuat.
Katekin dalam ramuan teh herbal disebut-sebut dapat meningkatkan metabolisme dengan merangsang tubuh untuk memecah lemak lebih cepat dan membakar lebih banyak kalori. Selain berpotensi membantu mengatur berat badan, teh juga mengandung antioksidan dan senyawa yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan. Lantas, teh herbal apa yang dapat membantu membakar lemak tubuh?
1. Teh hijau
Dilansir dari Everyday Health (29/11/2023), sebuah penelitian menemukan, orang yang minum dua cangkir teh hijau setiap hari selama lebih dari 10 tahun memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibanding mereka yang minum teh hijau secara tidak teratur. Efek pembakaran kalori dari teh hijau diperkirakan berasal dari efek gabungan dari senyawa epigallokatekin galat (EGCG) dan kafein.
“Penelitian telah melaporkan kafein harus ada bersama EGCG untuk membantu penurunan berat badan karena sistem saraf yang terstimulasi diperlukan untuk hasil yang optimal,” kata ahli diet yang berbasis di San Francisc, Sarah Koszyk. Menurut sebuah tinjauan penelitian, teh hijau hanya efektif untuk menurunkan berat badan jika dikombinasikan dengan 80 hingga 300 miligram (mg) kafein per hari. Meski demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan efek sebenarnya dari teh hijau terhadap penurunan berat badan.
2. Teh hitam
Sebuah studi menemukan, pria dan wanita yang minum tiga cangkir teh hitam bubuk per hari mengalami penurunan berat badan dan mengecilkan lingkar pinggang setelah tiga bulan, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh hitam. Tetapi, perubahan ini tidak berlanjut pada masa tindak lanjut enam bulan, sehingga efek teh hitam ini tampaknya terbatas. Manfaat teh hitam dalam penurunan berat badan berasal dari senyawa polifenol yang bekerja dengan menurunkan asupan kalori dan mengurangi penyerapan lemak dan karbohidrat.
Polifenol juga dapat mengubah bakteri usus dengan cara memerangi obesitas.
Dalam penelitian lain, sebagaimana dilansir Everyday Health, para peneliti memberi makan sekelompok tikus obesitas dengan diet tinggi lemak dan tinggi gula serta melengkapinya dengan ekstrak teh hitam. Setelah empat minggu, hewan-hewan ini turun ke berat badan yang sama dengan sekelompok tikus gemuk yang diberi diet rendah lemak. Ketika para peneliti mengambil sampel dari usus hewan-hewan tersebut, mereka menemukan bahwa kelompok teh hitam memiliki lebih sedikit bakteri usus yang terkait dengan obesitas dan lebih banyak bakteri yang terkait dengan jaringan tanpa lemak. Namun, penelitian lebih lanjut juga masih diperlukan untuk melihat efek penurunan berat badan dari konsumsi teh hitam terhadap manusia.
3. Teh oolong
Teh oolong adalah teh yang diolah melalui proses fermentasi dari daun Camellia sinensis, yakni tanaman yang sama dengan teh hijau dan teh hitam.
Perbedaannya di antara jenis teh tersebut adalah terletak pada proses pembuatannya. Teh oolong sendiri cenderung memiliki warna gelap, rasa yang sedikit pahit, dan aroma yang khas.
Teh herbal ini bagaimanapun disebut-sebut mengandung polifenol terkenal, yaitu katekin (teh hijau) dan theaflavin (teh hitam). Tak hanya itu, seperti varietas teh lainnya, teh oolong dilaporkan sanggup menyediakan kafein yang dapat membantu menurunkan berat badan. Dilansir Every Day Health, sebuah penelitian menemukan, ekstrak teh oolong dapat membantu meningkatkan pembakaran lemak pada tikus.
Manfaat ini mungkin juga berlaku pada manusia. Namun, penelitian lebih lanjut jelas masih diperlukan. Sementara itu, penelitian lain menemukan, seorang pria yang minum teh oolong saat sarapan dan makan siang mengalami peningkatan pembakaran lemak setelah makan sebesar 20 persen setelah 14 hari.
Efek pembakaran lemak dari teh oolong diyakini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara langsung dengan membantu metabolisme lipid. Sebuah penelitian pun menemukan, minum empat cangkir teh oolong per hari dapat membantu orang dewasa yang obesitas menurunkan berat badan.
4. Teh putih
Teh putih adalah teh yang paling sedikit diproses di antara semua teh, yang menyebabkan rasanya yang ringan dan lembut. Meski begitu, teh putih dilaporkan tetap memiliki antioksidan antiinflamasi dan EGCG pembakar lemak dalam jumlah tinggi. Hal ini menjadikannya sebagai minuman bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
“Teh putih telah disarankan untuk membantu mempercepat pemecahan sel-sel lemak dan mencegah pembentukan sel-sel lemak baru, sehingga berpotensi memberikan manfaat penurunan berat badan,” kata Koszyk. Misalnya, sebuah penelitian yang dilakukan dalam tabung reaksi menemukan bahwa ekstrak teh putih dapat merangsang pemecahan lemak manusia dan mencegah pembentukan sel-sel lemak baru. Menurut para peneliti, manfaat tersebut sebagian besar berkat EGCG.
5. Teh peppermint
Teh peppermint dapat menjadi sekutu herbal lain untuk membantu seseorang menurunkan berat badan. Teh ini diyakini dapat membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan kesehatan pencernaan dan menekan nafsu makan.
Mentol yang terkandung dalam peppermint bertindak sebagai pelemas otot alami, terutama di saluran pencernaan, membantu meringankan kembung, dan meningkatkan pencernaan. Selain itu, dikutip dari Health, aroma peppermint yang menyegarkan terbukti dapat mengurangi nafsu makan, yang pada gilirannya berpotensi menyebabkan penurunan asupan kalori.
Meskipun teh peppermint mungkin tidak secara langsung meningkatkan metabolisme lemak, perannya dalam kesehatan pencernaan dan kontrol nafsu makan menjadikannya tambahan yang bermanfaat untuk rejimen penurunan berat badan.
6. Teh kembang sepatu
Teh kembang sepatu atau hibiscus menawarkan katekin seperti EGCG, yang telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan berat badan. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang memiliki kelebihan berat badan dan mengkonsumsi ekstrak kembang sepatu selama 12 minggu, mengalami penurunan berat badan, indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan rasio pinggul-pinggang, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Para peneliti mengaitkan manfaat tersebut dengan senyawa tanaman dalam ekstrak kembang sepatu. Penelitian lain juga melaporkan hasil yang sama dari pemberian ekstrak kembang sepatu pada tikus yang mengalami obesitas selama 60 hari. Kendati demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui keefektifan teh kembang sepatu untuk menurunkan berat badan.
Di samping itu, demi keamanan dan mendapatkan hasil terbaik, siapa saja dianjurkan dapat terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mencoba beberapa pilihan teh penurun berat badan, dikutip dari situs resmi kompas co.id