Upah tukang bangunan di Kecamatan Sepaku, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, kini melambung tinggi hingga Rp 250.000 per hari. Jika dihitung penuh bekerja selama sebulan, seorang tukang bisa mengantongi Rp 7,5 juta.
Dengan asumsi 22 hari kerja, jumlahnya masih Rp 5,5 juta-setara gaji pokok PNS golongan IV/C (pembina muda) yang berada di kisaran Rp 3,57 juta hingga Rp 5,86 juta, belum termasuk tunjangan.
Sementara itu, kenek atau pembantu tukang di Sepaku mendapatkan bayaran Rp 170.000 hingga Rp 185.000 per hari. Kenaikan ini terjadi sejak wilayah tersebut masuk dalam delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pada akhir 2021, upah tukang masih Rp 185.000, sedangkan kenek Rp 120.000-Rp 125.000 per hari. Sistem borongan pun melonjak dari Rp 900.000-Rp 1,1 juta per meter persegi menjadi sekitar Rp 1,5 juta.
Jam kerja biasanya berlangsung dari pukul 07.30 Wita hingga 16.30 Wita, maksimal pukul 17.00 Wita , dengan istirahat satu jam pada tengah hari.
“Sekarang memang rata-rata segitu,” ujar Saleh, salah satu tukang di Sepaku seperti dikutip dari Media Kaltim, Network Beritasatu.com pada Rabu (17/9/2025).
Berbeda dengan tukang di Sepaku, pekerja konstruksi di kawasan inti IKN justru menerima bayaran lebih rendah, rata-rata Rp 135.000 per hari. Meski ada tambahan upah lembur hingga Rp 200.000, jumlahnya masih jauh dibawah tukang rumahan di Sepaku.
Sebagian besar pekerja di IKN berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka biasanya hanya mendapat fasilitas mess atau hunian pekerja konstruksi (HPK), sementara kebutuhan makan ditanggung sendiri.
“Rata-rata segitu. Mau bagaimana lagi, kalau ada yang lebih bagus bayarnya mah, boleh saja,” ujar Uwot, salah pekerja asal Jawa Barat. dilansir dari situs resmi beritasatu co.id