Timnas Indonesia menelan kekalahan telak kala bertandang ke markas Timnas Jepang pada laga terakhir Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bermain di Stadion Suita City, Osaka, Jepang, Selasa (10/6/2025) sore WIB, Timnas Indonesia dibantai enam gol tanpa balas.
Daichi Kamada menjadi bintang pada pertandingan tersebut dengan mencetak dua gol masing-masing pada menit ke-15 dan 45+6.
Sedangkan empat gol lainnya dicetak oleh Takefusa Kubo (19′), Ryoya Morishita (55′), Shuto Machino (58′), dan Mao Hosoya (80′).
Dalam pertandingan ini, tim tuan rumah memang tampil dominan dengan mencatatkan 71 persen penguasaan bola.
Tim asuhan Hajime Moriyasu itu juga mampu melepaskan 22 tembakan dengan 10 di antaranya mengarah ke gawang.
Sebaliknya, Indonesia besutan Patrick Kluivert gagal mencatatkan satu pun tembakan sepanjang pertandingan.
Kekalahan telak Indonesia dari Jepang baru-baru ini turut mendapat sorotan dari pundit asal Malaysia, Faiz Gurun.
Faiz menyoroti penampilan Jay Idzes dkk ketika memandu siniar Bola Itu Life di kanal YouTube Astro Arena.
Menurutnya, ada dua kesalahan dari Skuad Garuda di laga melawan Jepang yang seharusnya tidak terjadi di era Shin Tae-yong.
“Saya tetap berpendapat seperti yang kita sebutkan di jendela internasional sebelumnya bahwa ini bisa saja merupakan kesalahan dari PSSI.”
“Tetapi itu tidak berarti sepenuhnya salah untuk mendatangkan rezim kepelatihan baru yang dipimpin oleh Patrick Kluivert.”
“Tetapi dalam konteks pertandingan melawan Jepang ini, ada beberapa insiden yang menurut saya jika Shin Tae-yong ada di sana, mungkin itu tidak akan terjadi,” kata Faiz.
Kesalahan pertama adalah bek sayap Tim Merah-Putih terlalu mudah ditembus dalam pertandingan melawan Jepang.
Di era Shin Tae-yong, Faiz menilai Indonesia tidak pernah membiarkan bek sayap mereka ditembus dengan mudah oleh lawan.
“Apa contohnya? Contohnya adalah ketika mereka bertahan dengan tiga bek yaitu Mees Hilgers, Jay Idzes, dan juga Justin Hubner.”
“Di antara hal-hal yang mereka lakukan dengan sangat baik sebelumnya adalah mereka tidak membiarkan bek sayap mereka ditembus di belakang.”
“Saya tahu hari itu (melawan Jepang) tidak ada Calvin Verdonk dan juga tidak ada Rizky Ridho.”
“Biasanya ketika lawan datang dari kiri dan kanan, baik Verdonk atau Ridho akan mencoba menghentikan pemain lawan.”
“Itu mungkin tidak akan terjadi dengan mudah.”
“Sekali lagi saya tahu ini Daichi Kamada, ini Takefusa Kubo, bintang sepak bola dunia, betul.”
“Tapi itu mungkin tidak akan terjadi terlalu mudah,” kata Faiz.
Adapun kesalahan kedua yang menjadi sorotan Faiz adalah terkait dengan ketidaksiapan dalam melakukan pergantian pemain.
Pada laga kontra Jepang, ada momen di mana Jay Idzes tampak marah dengan jajaran pelatih Indonesia yang duduk di bench.
Kemarahan itu dipicu oleh reaksi lambat mereka mempersiapkan pemain pengganti ketika Yakob Sayuri mengalami cedera.
Menurut Faiz, hal-hal seperti ini seharusnya tidak terjadi dalam tim yang sudah memainkan banyak pertandingan.
“Kedua, ada insiden di awal babak kedua ketika Yakob Sayuri mengalami cedera dan bench Patrick Kluivert lambat bereaksi terhadapnya.”
“Anda biasanya tahu ketika seorang pemain terbaring dan dokter datang, Anda tahu bahwa pergantian pemain mungkin harus dilakukan dan Anda mempersiapkan pergantian pemain.”
“Jay Idzes sebagai kapten melihat ke arah bench Patrick Kluivert dan marah kepada bench karena lambat bertindak.”
“Baru tiga menit setelah itu Marselino Ferdinan masuk.”
“Maksud saya, tim ini seharusnya tidak mengalami hal-hal seperti itu lagi,” ucap Faiz menambahkan.
Terlepas dari itu, kekalahan dari Jepang perlu dievaluasi oleh Kluivert dan stafnya agar Indonesia bisa tampil lebih baik di putaran keempat.
Indonesia lolos ke putaran keempat usai finis di posisi keempat putaran ketiga dengan meraup 12 poin dari 10 laga.
Di putaran keempat, Indonesia akan memperebutkan dua tiket Piala Dunia bersama Uni Emirat Arab, Qatar, Irak, Oman, dan Arab Saudi. dilansir dari situs resmi superball co.id.